Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sandi Darman Sute menjadi pilar penting bagi Persija dalam dua musim terakhir. Pemain 26 tahun itu tak tergantikan di pos gelandang bertahan. Kisah perantauan penuh perjuangan mewarnai perjalanan sepak bolanya.
Penulis: Ferry Tri Adi
Karier cemerlang Sandi Sute saat ini tak didapat dengan mudah. Gelandang kelahiran Palu itu harus melewati perjuangan panjang sebelum meraih sukses seperti sekarang.
Kisah sepak bola Sandi bermula ketika menyukai bal-balan pada usia tujuh tahun.
Lahir dari keluarga sepak bola membuat dia terinspirasi untuk menekuni dunia serupa.
(Baca juga: Timnas U-19 Malaysia Khawatir soal 'Samseng' Sepak Bola Indonesia, Ini Reaksi Sang Pelatih)
Ayah Sandi merupakan pesepak bola lokal. Meski tak sempat bertemu sang ayah, cerita dari sanak saudara cukup memotivasinya menjadi pesepak bola.
“Ayah sudah meninggal waktu saya masih berusia 11 bulan. Saya dengar cerita dari paman kalau ayah seorang kiper. Paman-paman juga bermain sepak bola. Ada yang jadi striker atau gelandang. Saya terinspirasi dari cerita-cerita itu,” ujar Sandi.
Dukungan keluarga membuat Sandi mantap di jalur sepak bola.