Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Sandi Sute, Merantau Bermodal Nekat sampai Wujudkan Impian Bersama Persija

By Senin, 8 Oktober 2018 | 17:05 WIB
Gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute saat ditemui di Klub Persada Ekskutif, Halim Jakarta Timur, Rabu(3/10/2018). ( MUHAMMAD BAGAS/BOLA )

“Keluarga saya susah di kampung. Saya modal nekat saja pergi ke Kalimantan. Cuma ada uang Rp700 ribu saat itu. Saya harus naik kapal dengan biaya Rp250 ribu. Belum lagi transportasi lokal Rp150 ribu. Sisanya saya pakai makan selama seleksi di Diklat Mandau," tutur Sandi.

"Memang nekat karena saya saat itu belum pasti masuk, masih seleksi. Saya cuma makan roti saja. Rezeki saya lolos seleksi pada 2010. Saya menimba ilmu di Diklat Mandau sekitar enam bulan dan mendapat uang saku juga,” katanya.

Karier Sandi mulai melesat sejak mendapat banyak ilmu di tempat yang melegenda sebagai penghasil pemain top itu. Ia kemudian tampil di PON Riau 2012 membela tim Kalimantan Timur.

Berhasil juara di PON, penampilan Sandi membuat Persisam Samarinda jatuh hati. Alhasil, pada 2012 ia resmi berseragam Persisam meski masuk tim U-21 lebih dulu.

Tak berapa lama kemudian Sandi promosi ke tim senior. Singkat cerita, pada 2014 Persisam berubah nama menjadi Bali United.

Ia bertahan satu musim di Bali United sebelum kembali ke Kalimantan bersama Borneo FC pada 2015.

(Baca Juga: Sandi Sute Bantu Korban Gempa dan Tsunami Palu Lewat Kegiatan Ini)

Dua tahun berseragam Pesut Etam membuat pengalaman Sandi bertambah. Namanya mulai menjadi incaran beberapa klub. Persija akhirnya yang berhasil mendapatkan tanda tangannya pada 2017.

Sandi pun tak menyangka bahwa tim yang meminangnya ialah klub favoritnya sejak kecil.

“Saya tak menyangka sekarang bisa di Persija. Klub idola saya sejak kecil memang Persija," kata Sandi Sute.