Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eksklusif Pelatih Persija - Bicara Persaingan Ketat Liga 1 hingga Harapan untuk Timnas Indonesia

By Muhammad Robbani - Minggu, 25 November 2018 | 15:03 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra, di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). ( MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM )

Menjelang berakhirnya Liga 1 musim 2018, drama perburuan gelar juara semakin seru untuk disimak. Karena ada empat tim yang masih berpeluang untuk menjadi juara lantaran perbedaan poin yang cukup ketat.

Secara matematis, Persija Jakarta, PSM Makassar, Bhayangkara FC, dan Persib Bandung, adalah empat tim yang punya peluang untuk menjadi juara.

Tak hanya persaingan gelar juara, saling sikut juga terjadi di papan bawah atas banyaknya tim-tim yang belum aman dari ancaman degradasi.

BolaSport.com sempat berbincang-bincang dengan pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra alias Teco tentang sengitnya persaingan di Liga 1 musim ini.

Menurut Teco, persaingan ketat seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak Liga 1 musim 2017 yang harus menentukan sang juara hingga pekan-pekan terakhir kompetisi.

Saat itu Bhayangkara FC dan Bali United bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik, klub pertama yang disebut akhirnya keluar sebagai jawara.

"Liga berjalan bagus sejak dari liga kemarin (2017) dengan persaingan di atas dan bawah. Pada liga kemarin yang di atas Bhayangkara dan Bali, mereka punya poin sama sampai pertandingan terkahir," kata Teco kepada BolaSport.com belum lama ini.

"Tahun ini kemungkinan sama, dua pertandingan terakhir belum ada yang juara masih ada beberapa tim yang berpeluang, termasuk Persija. Tim-tim di papan bawah ada yang 40 poin, 38, ketika kamu tidur, mereka lewat," ujarnya menyontohkan.

Pelatih asal Brasil itu menilai bahwa penyelenggaraan Liga 1 berjalan sangat sukses, terlepas dari berbagai kendala yang terjadi pada perjalannnya.

Dia sangat berharap, kesuksesan kompetisi bisa menjadi acuan kesuksesan timnas Indonesia pada level internasional.

Sayangnya hal itu justru berbanding terbalik dengan kenyataan, lantaran adanya kebijakan seperti pembenturan jadwal kompetisi dan agenda FIFA.

Seperti misalnya Persija yang kehilangan beberapa pemain terbaiknya saat timnas Indonesia punya agenda uji coba dan terkini Piala AFF 2018.

(Baca juga: Timnas Indonesia Vs Filipina - Meski Tak Lolos, SUGBK Dipastikan Lebih Ramai)

Dia menyesalkan saat Andritany Ardhiyasa pulang dari timnas Indonesia dengan kondisi cedera kepala.

Saat itu, Persija akan menghadapi laga penting kontra Home United pada semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018.


Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa sukses menjalani operasi di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta, Sabtu (5/5/2018). ( MEDIA PERSIJA JAKARTA )

Persija pun harus rela menurunkan kiper ketiga mereka, Rizky Darmawan.

Karena tidak siap, sang kiper muda beberapa kali melakukan kesalahan, Persija pun akhirnya takluk 3-6 secara agregat dari Home United dan teringkir dari Piala AFC.


Kiper Persija Jakarta, Rizky Darmawan, saat melawan Home United ( Media Persija )

"Di Indonesia liga sangat bagus. Kami mau negara maju, timnas maju di semua level. Kamu mau maju, (maka) bikin klub dari liga yang bagus."

"Pelatih dari berapa klub sudah kerja keras buat liga. Waktu kamu punya liga bagus pasti lebih mudah buat timnas memilih pemain. Waktu pilih pemain, mereka sudah keras di liga, di timnas pasti keras juga."

"Tapi kadang tabrak (jadwal), jadi (klub) rugi waktu keluar 2-3 pemain. Saya di AFC Cup (Piala AFC 2018) di semifinal tapi kiper saya tak ada (Andritany Ardhiyasa), karena cedera di timnas, dia harus operasi. Dia cedera bukan sama saya, sama timnas," tuturnya menyesalkan.

Eks pelatih fisik Persebaya yang sudah kenyang pengalaman bekerja untuk beberapa klub Asia, menyebut bahwa benturan jadwal kompetisi domestik dengan agenda timnas hanya terjadi di Indonesia.

Sebelumnya, Teco pernah bekerja di Thailand, Malaysia, Arab Saudi, ataupun Singapura.

"Tidak ada benturan (di negara lain), seperti yang sudah saya bilang. Saya punya banyak teman di Thailand, ada pelatih atau pemain, ada banyak karena saya 7 tahun di sana."

"Mereka semua sudah libur saat ini, baik pemain dan pelatih. Kami bukan playstation, semua lari sana, lari sini. Pemain butuh istrirahat," ujarnya.

"Harus ada organisasi, kapan timnas, kapan liga. Saya pikir ini buat Indonesia lebih bagus. Saya cuma kasih masukan karena saya sudah kerja di negara lain," ucapnya.

"Bukan cuma di Indonesia. Saya lihat negara lain bisa, Indonesia juga bisa," katanya dengan nada yakin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pemain timnas Indonesia, Andik Vermansah, meminta suporter untuk selalu mendukung timnas Indonesia. #andikvermansah #timnasindonesia #timnas

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P