Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Djadjang Nurdjaman menyebut manajemen PSMS Medan kurang bersabar saat memutuskan untuk mendepak dirinya.
Djadjang Nurdjaman didepak PSMS Medan pada pertengahan putaran kompetisi Liga 1 2018.
Tepatnya, beberapa saat setelah PSMS dikalahkan Persipura Jayapura di Stadion Teladan, Medan pada medio Juli 2018 silam.
Faktor utama pemecatan itu tak lain lantaran performa Ayam Kinantan yang tak kunjung membaik dan terseok-seok di Liga 1 2018.
Kala itu, pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun hanya bisa pasrah.
(Baca juga: Liga 1 2018 - Miris dengan Kondisi PSMS Sekarang, Djanur: Padahal Sudah Susah Payah Berjuang Promosi)
Namun, saat ini Djanur tengah berada di atas angin setelah berhasil membawa klub yang baru dilatihnya sejak putaran kedua Liga 1 2018, Persebaya Surabaya, menuju performa terbaik.
Tak hanya sukses melepaskan Persebaya dari jerat degradasi, pria asal Majalengka, Jawa Barat, ini juga berhasil membuat Bajul Ijo menjadi tim yang ditakuti.
Pada pekan ke-33 Liga 1 2018, Sabtu (1/12/2018), Persebaya dijadwalkan bertandang ke Stadion Teladan, Medan, markas PSMS.
Sejak kedatangannya di Medan sejak Kamis (29/11/2018), Djanur banyak mengungkapkan perasaannya terkait kota itu, termasuk kenangannya di PSMS.
(Baca juga: Liga 1 2018 - Kembali ke Stadion Teladan, Djanur Akui Ada Beberapa Perbedaan)
Satu yang diungkapkannya adalah keputusan manajemen PSMS saat itu, yang memlih mendepaknya.
Menurutnya, hal itu merupakan satu keputusan yang terlalu terburu-buru.
"Ya, pastilah karena waktu dipecat prestasi klub tidak bagus, di situ saya rasa (manajemen) kurang sabar. Padahal masih bisa diperbaiki untuk berada di zona aman, bahkan pada saat itu belum selesai putaran kedua masih banyak waktu," ujar Djanur, kutip BolaSport.com dari Tribun Medan.
Liga 1 2018 - Teco Menggantungkan Harapan kepada Bhayangkara FC https://t.co/UaAFeDNSdO
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 30, 2018
Kendati demikian, dirinya tetap menyadari bahwa sedikit-banyak dia punya andil dan bertanggung jawab atas kondisi PSMS saat itu.
"Tapi memang terlalu singkat waktu yang diberikan kepada saya. Ya saya akui saya bertanggung jawab," katanya menambahkan.
(Baca juga: Djanur Ditodong Pertanyaan soal Pengaturan Skor Setibanya di Medan, Begini Jawabannya)