Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ingin Bertahan di Indonesia, Mario Gomez Berharap Fasilitas Sepak Bola Diperbaiki

By Rara Ayu Sekar Langit - Minggu, 2 Desember 2018 | 13:31 WIB
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez saat melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (16/7/2018). ( ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM )

Meskipun mengkritik soal sarana dan prasarana, Mario Gomez merasa stadion di Indonesia sudah cukup baik.

"Kalian harus berkembang dalam banyak hal. Kalian tidak punya fasilitas yang baik di sini, semua tim harus mempunyai fasilitas yang baik. Namun stadion di sini sudah cukup baik," ucapnya.

(Baca juga: Egy Maulana Vikri Dipastikan Tak Satu Tim Lagi dengan Mantan Gelandang Juventus)

Meski masih kerasan di Indonesia, sampai saat ini pihak Persib Bandung belum pasti memperpanjang kontrak Mario Gomez.

Pada sisi lain, Mario Gomez dikabarkan telah melakukan komunikasi yang intens dengan Bali United.

"Bali United akan memakai pelatih asing untuk musim depan. Mario Gomez termasuk yang Intens berkomunikasi dengan manajemen," kata sumber internal Bali United, dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.

Posisi pelatih di Bali United saat ini memang sedang kosong setelah ditinggalkan oleh Widodo Cahyono Putro beberapa waktu yang lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P