Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca Juga:PSIS Semarang Mulai Kejar Prestasi, Jafri Sastra Disodori Kontrak Anyar)
PSIS juga tengah butuh tiga poin agar dapat lolos ke babak delapan besar.
"Waktu itu, PSIS butuh jadi juara grup karena ingin terhindar dari pool-nya Persebaya. Sedangkan di atas saya, ada lawan yang sangat berat," ucap Ferdinand.
"Kalau saya butuh tiga poin, saya tinggal bilang ya, lalu saya bilang nevermind. Kalau cara begini saya menuruti, pemain tidak perlu latihan. Gunanya latihan kemarin untuk apa? Jadi apa pun hasilnya ya sudah mainkan hasil latihan Anda."
"Suara-suara beberapa orang waktu itu: kan sudah telanjur basah, Pak Ferdinand. Kalau enggak kamu ambil dan lain-lain, sulit ini. Ya tidak apa-apa! Ada orang di PSIS yang bilang ke saya ini ditawari. Saya bilang tidak. Kalau PSIS tidak lolos, saya tidak bisa jadi General Manager (GM) yang meloloskan ke Liga Super, ya sudah!"
(Baca Juga:Bursa Transfer Liga 1 - Bali United Bidik Duo PSIS)
Bahkan, Ferdinand pun pernah memecat pemainnya karena terindikasi terlibat dalam pengaturan skor.
Kala itu, pemain yang dipecat adalah pilar lini belakang.
Permainan buruknya saat itu seperti dibuat-buat dan menyebabkan PSIS kalah.