"Terima kasih. Nikmati skenario hidup Allah selanjutnya,"pungkasnya.
View this post on Instagram
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Menjadi pemain sepakbola hebat, sudah menjadi impian saya sejak kecil. Waktu itu, saya berfikir, sepakbola merupakan permainan yang mampu membawa saya kepada kesenangan, keceriaan, kebahagiaan dan kebebasan. Sepakbola mampu menghapus kesedihan, mempererat tali persaudaraan, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Dengan bermodalkan angan-angan itu, saya memutuskan untuk berjuang dan berkarir di dunia sepakbola profesional. Saya pun merasa, angan-angan indah itu, akan menjadi kendaraan bagi saya untuk meraih prestasi. Namun kebahagiaan yang saya dambakan sejak kecil tidak seutuhnya ada. Sulit bagi saya untuk mendapat kebahagiaan serta kebebasan dengan keadaan yang seperti saat ini. Saya berharap teman-teman pemain digenerasi sekarang atau yang akan datang yang ingin memperkuat tim manapaun, mampu mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan secara utuh. Mampu menikmati sepakbola dimanapun mereka bermain untuk tim tersebut. Dan saya yakin semua pesepakbola mendambakan hal itu. Saya Hendika Arga Permana memutuskan untuk mengakhiri aktivitas saya di sepakbola profesional. Keputusan ini saya buat dengan tekad yang bulat serta restu dari keluarga. Semoga berkah barokah untuk semuanya. Terima kasih. Enjoy the life scenarios of Allah. #aptime @aptime.id @eightbarbershop #eightbarbershop
A post shared by Arga Permana (@hendikaargapermana) on Oct 23, 2018 at 6:11am PDT
(Baca Juga: Tak Lagi Latih Timnas Indonesia, Luis Milla Dibidik Tim La Liga? )
Belum jelas apa penyebab utama yang melatarbelakangi keputsusan Arga. Namun diduga, Arga memutuskan pensiun lantaran ancaman yang diterima ia dan keluarganya dari sejumlah suporter garis keras PSIM Yogyakarta .
Sebagian suporter merasa Arga mengkhianati PSIM karena menyebrang ke rival dengan bergabung PSS Sleman .