Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSS Sleman dan Noda Match Fixing di Balik Keberhasilan Promosi Liga 1

By Ramaditya Domas Hariputro - Rabu, 28 November 2018 | 22:48 WIB
Match Fixing (thenews.com.pk)

Seolah tak mau terus dituduh, pria berkepala plontos itu sempat mengakui jika ia menghubungi manajemen tim.

Namun yang dimaksud, ia bukan mengontak Januar secara langsung sebagai manajer Madura FC.

Lebih lanjut, dalam penuturannya Hidayat mengatakan pembicaraan yang dilakukannya dengan manajemen Madura FC bukan soal pengaturan skor.

Hidayat yang juga pernah membawahi tim Madura FC itu melanjutkan, ia hanya meminta agar tim bisa bermain baik.

"Mana mungkin saya rugikan Madura FC, itu kan Madura FC klub saya juga," ucap Hidayat melalui sambungan telepon.

"Saya tidak pernah komunikasi dengan Januar. Memang saya pernah telepon dengan manajemen Madura FC, tapi saya lupa substansinya."

"Hanya intinya saya saat itu soal kerja sama meminta tim bisa bersama-sama tampil baik, soal kerja sama, tidak ada pengaturan skor," ujar Hidayat menyangkal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

FULL TIME: @pssleman 1-0 @madura.fc_official. - 81' Choirul Rifan (OG) - @pssleman raih poin penuh di Stadion Maguwoharjo. - #Liga2Indonesia

A post shared by Liga 2 2018 (@liga2match) on

Dalam empat pertemuan PSS versus Madura FC, ada satu insiden yang memang kontroversial.

Kejadian itu tak lain soal gol semata wayang PSS Vs Madura FC babak delapan besar Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (6/11/2018).

Gol tercipta dari aksi bunuh diri sundulan pemain Madura FC, Chairul Rifan menit ke-81.