Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Final Liga 2 2018 antara PSS Sleman kontra Semen Padang bakal menjadi momen istimewa bagi pendukung dari kedua tim. Setidaknya, laga ini adalah sebuah momen yang memiliki arti mendalam bagi Septyadi Pidiyanta.
Septiadi Pidiyanta adalah pendukung PSS Sleman. Ia memastikan akan hadir langsung di stadion demi menyaksikan timnya torehkan sejarah pada final Liga 2 2018.
Baginya, duel antara PSS Sleman kontra Semen Padang adalah sebuah momen yang tak bisa dilewatkan begitu saja.
(Baca juga: Semen Padang Main Rahasia Jelang Lawan PSS Sleman pada Final Liga 2 2018)
Kedua tim bertarung untuk jadi jawara kasta kedua Liga Indonesia musim ini di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/12/2018) mulai pukul 18.30 WIB.
Bahkan menariknya, ia rela mengayuh sepeda dari Yogyakarta menuju Bogor, demi mendukung langsung perjuangan skuat Elang Jawa.
(Baca juga: Dilatih Eks Pelatih Timnas Australia dan Rajin Cetak Gol, Klub Jepang Ini Selamat dari Degradasi)
Septiadi mengakui, ia rela melibas jarak tempuh kurang lebih 560 kilometer demi menyaksikan PSS Sleman berlaga.
Selain itu, pria berusia 32 tahun ini mengakui, bersepeda jauh juga merupakan hobinya.
”Saya iseng saja karena ingin refreshing dengan bersepeda,” ujar Septiadi saat dihubungi wartawan, termasuk BolaSport.com, Rabu (4/12/2018).
“Saya sudah biasa bersepeda. Kini mumpung PSS final di Bogor, saya ingin coba area Bogor seperti apa jalurnya," tuturnya.
(Baca juga: Chanathip Songkrasin dan Andres Iniesta Kompak pada Pekan Pamungkas Liga Jepang 2018)
Septiadi pun memutuskan bersepeda dari Yogya ke Stadion Pakansari lewat jalur tengah.
Demi menuju ke Bogor, ia menempuh rute melewati beberapa kota mulai dari Yogya, Gombong, Cilacap, Ciawi, Bandung, kemudian Cianjur.
Saat ini, pria yang mengaku telah menjadi fans PSS sejak masih SMP ini telah tiba di Stadion Pakansari.
Pengusaha di bidang sport organizer ini setidaknya membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menuju ke Kota Hujan.
"Enggak nazar, saya cuma ingin bersepeda saja. Saya kira ini menikmati dengan cara sendiri-sendiri,” tutur Septiadi.
”Bersepeda terjauh yang pernah saya tempuh adalah perjalanan ke Lombok, yang menghabiskan waktu sekitar 12 hari."
(Baca juga: Satu Kaki Timnas Vietnam di Final Piala AFF 2018, Berkat Kemenangan Atas Tuan Rumah Filipina)
Perjuangan Septiadi untuk mendukung tim kebanggaannya bukan tanpa kendala.
Sejumlah hambatan seperti kemacetan dan hujan deras turut mengiringi perjalanannya dalam mengayuh sepeda.
Namun, rintangan itu tak lantas menyurutkan semangat ayah dua anak ini.
Tak hanya sampai di situ, mundurnya jadwal pelaksanaan laga final Liga 2 2018 ini ikut menjadi salah satu hambatan yang ditemui Septiadi.
Padahal, saat laga ini diputuskan untuk diundur, ia telah menempuh perjalanan hingga Kebumen.
”Kalau pengunduran jadwal tidak masalah, selama venue sama, kecuali kalau arenanya berbeda,” ucap Septiadi.
(Baca juga: Timnas Malaysia Tersendat, Ini Keyakinan Mereka soal Kans ke Final Piala AFF 2018)
”Teman-teman minta balik ke Yogya, tetapi saya tunggu sampai jam 5 surat dari LIB keluar," katanya.
"Akhirnya, saya dikabari kalau cuma mundur sehari dan venue tetep sama. Ketika ada mundur sehari, saya gunakan untuk menikmati perjalanan lebih santai. Sempat mampir untuk beristirahat dan kulineran di Bandung."
Akhirnya, sebuah harapan ikut menemani perjalanan jauh Septiadi. Ia berharap, Bagus Nirwanto dkk berhasil meraih kemenangan atas Semen Padang dan menjuarai Liga 2 2018.
Tentu, kemenangan ini bakal menyempurnakan euforia pendukung PSS Sleman setelah sebelumnya tim Elang Jawa sukses memastikan promosi ke Liga 1 2019.