Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Pilu Kiper Timnas Dicky Indrayana, dari Sang Nenek yang Meninggal hingga Rumah nan Tak Sempat Ditinggali

By Rara Ayu Sekar Langit - Jumat, 18 Agustus 2017 | 20:40 WIB
Penampilan Dicky Indrayana dalam sesi latihan Timnas U-22 Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (23/5/2017). (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Timnas UU-22 Indonesia tengah mewakili seluruh masyarakat nusantara untuk berjuang di SEA Games 2017.

Timnas U-22 Indonesia berangkat dengan 20 personelnya untuk berkompetisi di SEA Games 2017.

Pesepak bola Dicky Indrayana menjadi salah satu dari 20 orang dengan peran sebagai penjaga gawang.

Di balik kisah suksesnya, ternyata Dicky Indrayana memiliki cerita haru.

 

fall, get up again#bismillaah

A post shared by Mochammad Diky (@mochammaddiky) on

BolaSport.com melansir dari akun Instagram Dicky Indrayana, ternyata pesepak bola berusia 20 tahun ini saat kecil sempat tinggal berdua dengan neneknya.

Orang tua dari Dicky Indrayama telah meninggal lebih dahulu, sehingga dia harus tinggal bedua dengan sang nenek.

Pada akun @mochammaddiky, Dicky menuliskan bahwa saat kecil kerap dimarahi sang nenek lantaran terlambat salat.

 

Nenek kmana?? Kok pergi?? Katanya mu puasa sama lebaran bareng nek, Kan puasanya belum slesai, lebarannya juga belum tiba, tapi kok nenek malah pergi sih?? Nenek inget gak dulu kita tinggal di rumah berdua, ngurus aku dari kecil, ngedidik aku, terus stiap subuh,ashar,magrib, antar jemput aku ke mesjid buat ngaji&sholat berjamaah, suka ngomel2 kalo aku sholatnya telat, terus suka dipeluk nenek kalo ada suara petir kenceng, tp skarang nenek udah gak ada, hmmmm... Terimakasih nenek atas kasih sayangnya, didikannya, sampai cucumu ini bisa jadi sperti skarang, insyaallah kita bisa kumpul lagi nanti nek, dan maaf nek, aku belum smpet brangkatin nenek umroh, tapi tnang aja nek, sbagai gantinya, nanti setiap malam jum'at, aku kirim sesuatu buat nenek disana, biar nenek bahagia disana. Terimakasih nenek dan slamat jalan, smoga amal ibadah nenek diterima disisi Allah, aammmmiinnn.... allahumma aammmiinnn.... Minta do'anya bagi yg baca ini, tolong tag temannya dan minta suroh fatihahnya dikhususkan untuk nenek saya almrhumah ibu "RUSTIMI" di ciamis, trimakasih....

A post shared by Mochammad Diky (@mochammaddiky) on

Pemain timnas yang dikenal fasih membaca Al-Qur'an ini juga menuliskan, sang neneklah yang selalu mengantar jemput dirinya untuk mengaji di masjid.

Nenek dari Dicky Indrayama telah meninggal pada Juni 2016.

Dicky menuliskan kesedihannya di akun @mochammaddiky pada 12 Juni 2016.