Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam kamus Bahasa Indonesia, bangsa berarti kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum.
Kumpulan manusia itu menempati wilayah tertentu di muka bumi.
Ya, kita memang kumpulan manusia yang berada di tanah air yang sama dan disatukan oleh bahasa Indonesia.
Bahasa sepak bola juga bisa (saya ingin memakai kata “seharusnya”) menjadi salah satu alat pemersatu bangsa ini.
Ketika sepak bola kita “mati suri” akibat konflik pemerintah dengan pihak federasi sebagai pengelola yang diakui FIFA, bangsa ini menggerutu.
Pertikaian pemangku kepentingan memanas, kompetisi dihentikan.
Menggerutu karena kehilangan tontonan? Jangan hanya lihat dari sudut sempit. Hitunglah berapa jumlah pemain sepak bola (dan juga menjadi kepala keluarga) yang tidak lagi mendapatkan kepastian transfer ke rekeningnya.
Lalu, ketika kompetisi resmi kembali digulirkan dengan wajah baru federasi, kita bersorak namun membuat kerusuhan.
Pertikaian dan kekerasan di lapangan melebar dengan hilangnya nyawa penonton sepak bola.
Apakah pernah kita pamit kepada keluarga untuk menonton sepak bola dan kemudian melepaskan nyawa?