Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cinta dan Sepak Bola, antara Beruntung dan Tidak Beruntung

By Emier Erlanda - Rabu, 1 November 2017 | 13:38 WIB
Striker Inggris, Harry Kane, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Slovenia dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion Wembley, London, pada 5 Oktober 2017. (ADRIAN DENNIS/AFP)

 Tidak selalu ada hubungan pernikahan dengan cinta. Cinta ya cinta, menikah ya menikah. Hanya orang beruntung jika bisa saling mencintai lalu menikah. 

Baca kalimat di atas mungkin banyak yang akan berpikir “iya juga ya” atau bagi yang sudah menikah atau akan menikah “kok gue banget ya".

Hal itu cuma kata–kata satir yang sering dirasakan manusia, tapi sebagian lagi yang membaca akan berpikir “apa hubungannya sama sepak bola?”

Ternyata pesepak bola dan klub itu seperti hubungan menikah.

Saling mengerti satu sama lain, saling membantu satu sama lain.

Klub butuh pemain, mereka juga butuh klub sebagai ajang membuktikan diri dan mencari nafkah.

(Baca Juga: El Pipita dan Syair Pengkhianatan Cinta)

Tetapi, apa kita tahu ketika pemain sekelas Harry Kane mencetak gol demi gol bersama Tottenham. Apa benar–benar hatinya untuk Spurs?

Ternyata tidak. Dia fan Arsenal sedari kecil, bahkan tidak ragu mengecat rambutnya dengan warna merah seperti di foto.

Selain menjadi suporter Arsenal, Kane memang punya sejarah dengan The Gunners.