Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisah di Vuelta a Espana 2017 juga serupa. Sang juara, Froome, hanya pernah memenangi dua etape, tetapi mendominasi klasemen umum mulai dari etape awal hingga etape terakhir, ke-21.
Kisah dari tiga balapan ini serupa, yakni mereka yang konsisten berada di rombongan terdepan punya potensi besar mengakhiri balapan sebagai kampiun.
Analogi dari dunia balap sepeda ini bisa digeser sedikit ke sepak bola, khususnya dalam persaingan Serie A 2017-2018.
Musim ini, peleton terdepan Serie A bergerak beriringan dengan kecepatan tinggi.
Hingga pekan ke-17, Napoli, Juventus, Inter Milan, dan AS Roma sudah mulai melakukan break away dan membentuk rombongan sendiri di depan.
Mereka inilah peleton terdepan Serie A 2017-2018.
(Baca Juga: Dari Persebaran Gol, Juventus adalah Tim Paling Kolektif di Liga Italia)
AS Roma di peringkat empat sudah menabung jarak 5 poin dari Lazio di peringkat lima. Kebetulan, peringkat empat itu merupakan batas akhir zona Liga Champion.
Rombongan peleton terdepan ini sungguh sulit dihentikan oleh tim-tim lain.
Betul mereka sempat tersandung, tetapi fakta bahwa Napoli dkk tetap berada di papan atas menunjukkan konsistensi yang dibutuhkan buat finis di posisi tertinggi pada akhir musim.