Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pro-Kontra Penghapusan Aturan 50+1, Jerman Ingin Jadi seperti Inggris?

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 8 Februari 2018 | 15:27 WIB
Pemain FC Bayern Muenchen merayakan kemenangan atas TSG Hoffenheim pada lanjutan Liga Jerman di Stadion Allianz Arena, Sabtu (27/1/2018). (GUNTER SCHIFFMANN/AFP)


Ilustrasi Henrikh Mkhitaryan dan Pierre-Emerick Aubameyang.(DIMASKEN HUDAYATO/BOLASPORT.COM)

Klub-klub lain juga merasakan masalah sama. Mereka kerap ditinggal pemain bintang.

Memang, ada kasus ketika pemain liga lain datang ke Liga Jerman.

Namun, kebanyakan dari mereka menjadikan klub Liga Jerman sebagai opsi kesekian untuk kariernya.

Lihat Michy Batshuayi atau Javier Hernandez yang datang ke sana "hanya" karena mereka tidak jadi pilihan utama di klub lama masing-masing, Chelsea dan Manchester United.

Alasannya, klub-klub Liga Jerman kerap punya posisi tawar lemah, terutama terkait harga pemain dan gaji.

Jika aturan 50+1 dihapus dan Jerman membuka pintu untuk investor luar, klub-klub Liga Jerman diharapkan punya sumber daya finansial untuk menjaga pemain bintang mereka atau justru membeli pemain bintang.

Anekdot di atas mungkin sudah menjelaskan soal dominasi FC Bayern Muenchen di Liga Jerman.

Kiprah tim Bavaria ini memang sulit dihentikan.

Mereka terakhir kali gagal juara liga pada musim 2011-2012. Sejak musim 2012-2013, Die Roten tidak terbendung.