Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saya orang Indonesia. Saya mencintai segala hal yang berbau Indonesia, termasuk sepak bola. Olahraga itu adalah cabang favorit saya, meski saya tidak memainkannya.
Karena itu, ketika mendengar bahwa Liga Indonesia, atau yang sekarang memakai nama Liga 1, musim 2018 belum jelas akan dimulai, sedih sekali saya mendengarnya.
Pertama, dengan optimistis, disebut bahwa Liga 1 2018 akan dimulai pada 24 Februari. Baiklah. Itu bagus. Lebih cepat, lebih baik.
Kemudian, diundur lagi menjadi 3 Maret. Baiklah, itu sudah biasa. Pasti akan diundur.
Terakhir, menjadi 10 Maret. Lalu, yang paling baru, belum jelas kapan akan dimulai. What?
Sudah banyak contoh liga-liga sukses yang bisa dijadikan patokan untuk menggelar sebuah liga yang mumpuni.
Misalnya Premier League atau Liga Inggris. Mungkin terlalu jauh, namun liga itu adalah contoh yang sangat nyata, meski mungkin tidak mudah untuk ditiru.
(Baca Juga: Dua Laga Piala AFC, Dua Kali Bali United Gagal Penalti)
Pertama dari segi penamaan. Liga Indonesia telah melalui banyak sekali nama. Mungkin tidak semua orang hafal nama yang mana dipakai pada periode kapan. Sekarang namanya Liga 1, lalu ada Liga 2, dan seterusnya.
Pendeknya, setiap kali penguasa PSSI berubah, berganti pula nama liga. Jadi, tidak ada sesuatu yang dijadikan pegangan. Tidak stabil.