Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Lima bulan di Prancis rasanya seperti lima tahun." Begitu ucapan Neymar yang disampaikan kepada portal olahraga Brasil, Esporte Interativo, baru-baru ini.
Saat ini, Neymar tengah memulihkan cederanya di Brasil. Tanpa kewajiban turun ke lapangan memperlihatkan aksinya dengan si kulit bundar, Neymar malah "bekerja" dengan mulutnya.
Spekulasi transfer yang mengaikatkan Neymar Jr dengan Real Madrid terus berkembang belakangan ini. Pemain Brasil ini disebut tak kerasan di Prancis setelah meninggalkan FC Barcelona untuk keluar dari bayang-bayang Lionel Messi.
Dalam wawancara itu, Neymar mengaku tak suka dengan karakter sepak bola Liga Prancis, panggung ia membela Paris Saint-Germain.
Katanya, sepak bola Prancis terlalu membiarkan banyak pelanggaran di lapangan.
"Tak ada pertandingan tanpa pelanggaran terhadap saya. Tubuh saya penuh dengan memar," ucapnya.
Saya memperoleh data bahwa catatan rata-rata pelanggaran terhadap Neymar selama 4 musim membela FC Barcelona di Liga Spanyol adalah 3,2 per laga.
(Baca Juga: Neymar Mulai Berulah, Real Madrid Siap Manfaatkan Celah)
Ketika pindah ke PSG pada musim 2017-2018 dan bermain dalam 20 pertandingan Liga Prancis, Neymar diketahui menerima pelanggaran 5,2 per laga.
Apakah memar-memar dari pemain rival PSG itu yang membuat Neymar mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan pendukung PSG?
Saat ini, Neymar berusia 26 tahun. Ia lahir pada 5 Februari 1992.
Masuk akal bilsa Neymar disebut menjadi kandidat terkuat mengisi peran Cristiano Ronaldo yang sudah berusia 33 tahun pada 5 Februari tahun ini.
Ya, kedua pemain berbahasa Portugis ini sama-sama lahir 5 Februari.
Atau, mari membayangkan kerja sama antara Cristiano Ronaldo dan Neymar Jr dengan Gareth Bale atau Karim Benzema di lini depan Real Madrid musim depan.
Bila Anda menjadi Zinedine Zidane, siapa yang dipilih menemani duet Ronaldo dan Neymar? Atau mungkin memilih pemain baru serta menjual Benzema dan Bale?
Akan tetapi, bila rumor selama ini bahwa Neymar memilih meninggalkan Barcelona karena ada Lionel Messi di sana sebagai bintang utama, tidakkah hal yang sama terjadi di Real Madrid?
(Baca Juga: Jika Neymar Bergabung ke Real Madrid, Mungkinkah Cristiano Ronaldo Tergusur?)
Saya tertarik menilik kisah pemain sepak bola asal Brasil di Barcelona.
Sejak Barcelona ditangani Louis van Gaal pada musim panas 1997, kita bisa melihat peran sejumlah pemain asal Brasil.
Van Gaal mungkin sial karena ketika ia datang menggantikan Sir Bobby Robson, Ronaldo Luis Nazario de Lima hengkang ke Inter Milan dengan rekor transfer 27 juta dolar AS.
Ronaldo hanya bertahan semusim di Camp Nou. Padahal, ketika ia beraksi, banyak publik dan media massa memuji aksinya dan berkata, "Pele baru telah lahir".
Kemudian, bertahun-tahun kemudian muncullah salah satu alasan kenapa Ronaldo meninggalkan Barcelona.
"Pemain asal Brasil memiliki kisah tidak menyenangkan di Barcelona. Itulah yang saya dan Neymar, Romario, dan Ronaldinho alami," ucap Ronaldo.
Menurut The Phenomenon alias Sang Fenomena, ia dan sejumlah pesepak bola Brasil yang disebut menerima perlakukan buruk dari manajemen klub walau telah berkontribusi dan berdedikasi untuk klub.
Kisah tak menyenangkan pemain Brasil dengan Barcelona disampaikan Ronaldo menyikapi kepergian Neymar ke Paris Saint-Germain dengan rekor transfer 222 juta euro dan kedatangan Philippe Coutinho dari Liverpool ke Barcelona.
Tak hanya itu, Ronaldo malah membandingkan masa keberadaannya di Barcelona dengan Real Madrid, klub yang ia bela (2002–2007) setelah meninggalkan Inter Milan.
"Saya lebih bahagia dan memiliki ikatan dengan Real Madrid walau memiliki tahun luar biasa bersama Barcelona," ujar Ronaldo seperti diberitakan Esporte Interativo.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Punya Pendapat Berbeda soal Paul Pogba)
Ketika Ronaldo Luis Nazario de Lima berkomentar bernostalgia, mari menggali kisah "duka" sejumlah pesepak bola Brasil di Camp Nou. Dari Rivaldo, Sonny Anderson, Fabio Rochemback, hingga Geovanni.
Akan tetapi, masa depan Neymar tentu tidak bergantung pada kisah Sang Fenomena bahwa pemain Brasil lebih cocok di Real Madrid daripada Barcelona, bukan?
Sebesar apa kebenaran masa depan Neymar ada di Santiago Bernabeu?
Bila Real Madrid, yang selalu butuh ikon, menyiapkan pengganti Cristiano Ronaldo, isu transfer Neymar sangat masuk akal.
Tampilan dan kemampuan yang dimiliki Neymar tak kalah dari CR7. Termasuk kekuatan komersial yang dimilikinya.
Bila Neymar pindah ke Kota Madrid, puluhan produk bisa saja akan mengikutinya. Pemain dengan daya tarik seperti itu selalu dibutuhkan Real Madrid.
Lalu, bila mengupas keberadaan pemain Brasil di Real Madrid di era Los Galacticos, apakah ucapan The Phenomenon menjadi penguat bagi Neymar?
Real Madrid tak asing bagi pesepak bola asal Brasil. Dari Emerson, Flavio Conceicao, Julio Baptista, Savio, Robinho, hingga Roberto Carlos dan Marcelo.
Tentu tak semua mengecap kesuksesan seperti halnya Ronaldo atau Roberto Carlos.
(Baca Juga: Sepakat Ingin Datangkan Neymar, Real Madrid Harus Penuhi 5 Syarat ini)
Neymar harus belajar dari Ze Roberto yang tak kuat bersaing ketika dibeli Real Madrid dari Portuguesa pada 1997.
Termasuk seniornya, Kaka, yang kehabisan energi di Real Madrid setelah diboyong dari AC Milan (2009).
Ricardo Izecson dos Santos Leite alia Kaka lebih identik dengan cedera lutut dan ruang pemulihan ketimbang aksi-aksi menawan di lapangan hijau bersama Real Madrid (2009-2013).
Bagi Neymar, tentu rumah Real Madrid lebih nyaman dan mewah ketimbang milik PSG. Termasuk peluang berprestasi dan menambah daftar sponsor pribadi.
Bagi Real Madrid, Neymar adalah pintu lain dalam meraih prestasi, mengundang kehadiran sejumlah merk perusahaan terkemuka, dan jaminan penjualan tiket di stadion.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada