Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam tim yang diasuhnya, sudah ada 2 gelandang terbaik dunia: Luca Modric dari Real Madrid dan Ivan Rakitic dari Barcelona.
Selain Ivan Perisic dan Mario Mandzukic, ia masih punya Ante Rebic, sosok yang dikenal dengan dinamo Kroasia.
Tak ada lagi yang dapat diulas tentang Les Bleus Prancis, karena tim Ayam Jantan ini tampil memukau sejak mengandaskan Argentina 4-3 di babak 16 besar.
Pasukan Didier Deschamps telah siap untuk masuk ke gelanggang pertempuran.
Di lapangan, bagai sebuah orkes simfoni, para pelatih menjadi dirigen mempersembahkan sebuah pentas seni berkelas.
Seolah membenarkan diksi ini, filsuf Prancis, Michel Foucault, berujar, “Diri ini tidak diberikan kepada kita, dan oleh karena itu kita mesti menciptakan diri kita sebagai suatu karya seni.”
(Baca Juga: Hanya 2 Negara yang Juarai Piala Dunia Usai Mainkan Babak Tambahan Waktu di Semifinal)
Karya seni itu adalah sepak bola indah menyerang sambil meraih kemenangan atas lawan-lawannya. Sebuah pentas seni yang indah namun menegangkan.
Di gelanggang hijau itu, sesungguhnya bertabur metafora dan pelajaran.
Mengapa sepak bola demikian menarik? Dalam buku "Soccer and Philosophy, Beautiful Thoughts on the Beautiful Game", Paul Hoyningen-Huene menjawab bahwa sepak bola itu universal, sarat emosi intens, dan bertabur drama kehidupan.