Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kenapa Aleksandr Golovin Memilih AS Monaco Ketimbang Chelsea?

By Dian Savitri - Kamis, 2 Agustus 2018 | 18:57 WIB
Gelandang Rusia, Aleksandr Golovin, (kiri) dan gelandang Arab Saudi, Abdullah Otayf, berebut bola pada laga pembuka Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (14/6/2018) (MLADEN ANTONOV/AFP)

Vasilyev, juga merangkap jabatan sebagai CEO, ditunjuk pada 2013. Ia punya reputasi sebagai operator yang efektif di bursa pemain. Tidak heran kalau sejak 2013, Monaco kedatangan pemain-pemain kelas atas.

Sekarang kita ke Chelsea FC.

Abramovich membeli Chelsea pada 2003. Namun, pebisnis Rusia itu tidak pernah menduduki jabatan sebagai chairman klub, atau setingkat presiden.

Sejak Maret 2003, jabatan itu diduduki oleh Bruce Buck.

Akan tetapi, operasi sehari-hari, terutama menyangkut transfer pemain, Abramovich mempercayakannya kepada Mariana Granovskaia, yang oleh London Evening Standard disebut sebagai football’s First Lady.

Granovskaia pernah menjadi asisten pribadi Abramovich, semasa sang oligarch itu masih menjadi pemilik Sibneft, perusahaan minyak Rusia, yang diakuisisinya pada 1995.

Pada 2005, Gazprom membeli semua saham Sibneft yang dimiliki Abramovich. Perusahaan minyak itu lantas berubah nama menjadi Gazprom Neft, sebuah unit di Gazprom.

Granovskaia juga disebut sebagai calon tunggal untuk jabatan CEO di Chelsea. Prestasinya yang spektakuler adalah ia berhasil membuat produsen apparel, Nike, membiayai Chelsea sebanyak 60 juta pound per musim hingga 2032, terhitung sejak musim 2017-2018.

Granovskaia juga bertanggung jawab pada jual beli pemain. Menurut saya, gaya belanja Granovskaia ini khas cewek.

Belanja sudah ada dalam DNA perempuan mana pun. Meski hidup di era modern, Granovskaia bukan pembelanja versi pasar online atau di supermarket, di mana harga barang tak bisa ditawar.