Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menusuk, Bhayangkara FC Rilis Kronologi Penambahan Poin oleh Komdis PSSI, Netizen Justru Berkomentar Begini

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 8 November 2017 | 19:01 WIB
Pemain Bhayangkara FC merayakan gol yang dicetak Otavio Dutra (tengah) saat melawan Persela Lamongan dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2017 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/10/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

Namun dalam unggahan tersebut, banyak netizen yang justru berkomentar pedas.

@beyyyyyaaa "Di Regulasi kan jelas! Cuman ngga boleh main 1x loh kok ini malah 2 kali?? Kalau Mitra Kukar salah seharusnya pengurangan point, bukan penambahan point untuk Bhayangkara atau WO."

@iamrosyidrral "Kan seharusnya yg kena rugi mitra kukar bukan malah bhayangkara yg diuntungkan, pengurangan poin. Ini malah menang di WO. Kan konyol. Ini formatnya liga bukan kayak copa del rey atau piala fa yg sekali kalah langsung gugur."

@kresnadirahmad2. "Di NLB gaada nama sissoko, jadi sissoko bisa maen dong harusnya."

@pranatayudhabakti "@nominaminomi emang kenyataan, mestinya kan ada surat larangan sissoko tapi dari liga 1 tidak mencantumkan larangan untuk sissoko! Setelah pertandingan psm vs bali baru ada sanksi ! Harusnya sanksi. Liga bhayangkara 1!"

@dwikikharisma "Dan sama halnya dengan saat bali united u19 vs bhayangkara fc u19 pemain ANDA MELAKUKAN TINDAKAN YANG SANGAT TIDAK SOPAN dan hal itu sudah terlewat 2 minggu yang lalu tapi kejadian sissoko ini baru lewat 4 hari, coba anda pikir? Kenapa yang 4 hari terdahulukan dari yang 2 minggu. Dan pemain u19 anda telah membuat pemain kami cedera sangat parah. Pelanggaran yang dilakukan bukannya dari tackle yang kasar, tetapi dari pukulan, ini main bola BOY bukan main tinjuu!!!, mau angkat piala? Mau dengan cara apa? Dengan cara yang curang? Bangga angkat piala dengan cara yang curang?"

@fiantino94 "Disini yang jelas salah ya PT.LIB dan Bhayangkara mencoba mengambil keuntungan dengan kelalaian tersebut. Terlepas dari ini semua, bagaimana klub ini terbentuk, kita harus memberi apresiasi kepada klub "siluman" yang ada di Indonesia. Bagaimana cara menejemen mengelola klub sehingga bisa menjadi kandidat juara. Harus bisa dicontoh oleh klub-klub yang sudah lama terbentuk."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P