Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dejan Antonic Bandingkan Tragedi Tewasnya Suporter Persija dengan Derbi Serbia

By Bayu Chandra - Kamis, 27 September 2018 | 21:55 WIB
Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic (kanan), berdiskusi dengan asisten pelatih Ahmad Amiruddin dalam sesi latihan di Stadion Batakan, Balikpapan. (@PUSAMANIABORNEO/TWITTER)

Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic, prihatin dengan tragedi tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9/2018). 

Haringga Sirla meninggal dunia setelah dikeroyok oleh oknum suporter Persib, Bobotoh, di komplek GBLA, Minggu (23/9/2018).

The Jakmnia berusia 23 tahun itu sedang berencana menyaksikan laga timnya, Persija yang akan menghadapi Persib pada pekan ke-23 Liga 1 2018.

Kejadian ini pun langsung membuat kompetisi Liga 1 2018 dihentikan sementara oleh PSSI selaku federasi sepak bola tanah air sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Menanggapi penghentian kompetisi Liga 1 2018, Dejan pun menyambutnya dengan positif.

(Baca juga: Viking Persib Club Ajak Seluruh Pendukung Persib Gelar Doa Bersama untuk Haringga Sirla)

Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Kaltim, Kamis (27/9/2018), Dejan mengatakan jika penghentian kompetisi menjadi hal yang masuk akal.

Terlebih untuk memberikan efek jera kapada insiden yang menimpa Haringga Sirla.

"Saya sangat setuju, meninggalnya suporter karena sepak bola adalah hal yang tidak diinginkan," kata Dejan.

"Keputusan ini bagus untuk membuat efek jera terhadap insiden semacam itu, karena ini contoh yang sangat jelek sekali buat Indonesia," ujarnya.

Pelatih asal Serbia itu pun lantas membandingkan dengan Eternal Derby Serbia yang mempertemukan Red Star Belgrade dan Partizan Belgrade.

(Baca juga: Kompetisi Liga 1 2018 Berhenti, Ketua Viking Persib Club Lega)

Menurutnya, rivalitas yang ditunjukan pada Eternal Derbi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Eternal Derbi di Serbia antara Red Star Belgrade dan Partizan Belgrade itu luar biasa. Rivalitas ada, baku hantam ada," ujar eks pemain Persebaya itu.

"Tapi mereka selalu utamakan jangan bunuh manusia," kata Dejan menambahkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengaku timnya mengalami kerugian akibat penghentian kompetisi Liga 1 2018. . #psissemarang #liga1 #yoyoksukawi

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P