"Atmosfer sepak bola Indonesia bagus, kami mengunjungi beberapa stadion dan itu saya lihat saat bermain baik home dan away," ujar Willy.
"Suporter kami (PSM) juga memberikan support ke tim dan itu sangat bagus sekali," katanya.
(Baca juga: Hadapi Bhayangkara FC, PSM Makassar Minta Dukungan Suporter )
Musim ini, PSM hanya menyisakan dua laga sisa pada kompetisi Liga 1 2018 .
Mereka akan melawan tuan rumah Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Senin (3/12/2018).
(Baca juga: Chanathip Songkrasin dan Andres Iniesta Kompak pada Pekan Pamungkas Liga Jepang 2018 )
Lalu, skuat Juku Eja menjamu PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta, Minggu (9/12/2018) sebagai laga pamungkas.
Demi meraih juara, PSM harus menyapu bersih dua laga itu dengan kemenangan.
(Baca juga: PSM Makassar Hadapi Laga Krusial Liga 1 2018 Kontra Bhayangkara FC, Eks Bek Persija Siap Jadi Striker )
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST