Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satria Tama berhasil menjaga gawang timnas Indonesia sampai meraih medali perunggu di SEA Games 2017.
Dia sempat diragukan masyarakat Indonesia karena pernah kebobolan sampai tiga kali saat melawan Malaysia di kualifikasi Piala Asia 2018.
Namun, Satria Tama kembali membuktikan kehebatannya saat membela timnas Indonesia di SEA Games 2017.
Meski hanya mendapat medali perunggu dalam ajang SEA Games 2017, Kiper yang dijuluki tangan malaikat itu tetap bersyukur.
(Baca Juga: Merinding! Ini Dia Ritual yang Dilakukan Satria Tama Sebelum Pertandingan)
Awal mula Satria bermain bola cukup unik.
Pada awalnya Satria Tama ternyata bukan pemain bola.
Ketika kelas IV-VI SD Satria adalah pemain bulu tangkis.
Waktu itu dia sudah mengikuti Diklat Surya Baja, Rungkut, Surabaya.
Satria juga pernah mengikuti audisi beasiswa bulu tangkis Djarum.
Menginjak kelas VI SD, sang ayah membelikan Satria baju kiper.
Kemudian Satria memakainya setiap hari di lapangan.
Setiap hari Satria bermain sepak bola bersama teman-temannya mengenakan baju kiper tersebut.
Momen tersebut dilihat oleh sang ayah, kemudian sang ayah menanyakan kepada Satria, dia ingin menjadi pemain bulu tangkis atau kiper.
Satria Tama pun menjawab dia ingin menjadi kiper.
Kemudian ayahnya membelikan sarung tangan, sang ayah pun melatih sendiri Satria Tama.
Kemudian setelah bakat Satria mulai terasah, dia dimasukkan ke sekolah sepak bola.
Unik ya, dari pemain bulu tangkis menjadi pemain sepak bola.