Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bikin Sedih, Sebelum Meninggal Choirul Huda Sempat Ungkap Ketakutan Ini

By Nina Andrianti Loasana - Sabtu, 21 Oktober 2017 | 16:30 WIB
Kiper Persela, Choirul Huda, beraksi pada sebuah laga Liga Indonesia, 20 September 2010. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

 Duka atas wafatnya kiper Persela Lamongan, Choirul huda masih begitu lekat di hati masyarakat.

18 tahun membela persela, Choirul Huda meninggalkan jejak penuh kebanggaan bagi sepak bola Indonesia.

Mulai dari penampilan diatas lapangan hingga loyalitas terhadap Persela Lamongan yang tiada batas.

Huda meninggal dunia dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017), karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.

Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.

Hari yang sama, Huda dikubur di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.

Nyaris satu minggu telah berlalu semenjaka kepergian sang kapten, namun kenangan atas kematian sang almarhum yang dikenal humble dan ramah seakan tak habis untuk dibicarakan.

Kali ini giliran salah satu kontributor Tabloid BOLA dan BolaSport.com, Suci Rahayu yang membagikan kenangannya atas sosok kiper berusia 38 tahun ini.

Suci mengaku telah mengenal huda sejak 2013 dan mulai akrab dengan sang kiper pada 2016 saat TSC 2016.

"Terakhir ketemu saat Persela lawan PS TNI, tapi dia dicadangkan. Kami sempat becandaan bentar. Kalo diluar sepakbola orangnya humble. Sekilas kalo ga kenal pendiam orangnya, tapi pas udah kenal enak jawabnya dan cepet akrab, enggak pernah nolak diwawancara," ujar Suci.

Dalam kesempatan itu, Huda mengatakan bahwa ia akan bertahan di Persela selama ia masih mampu dan masih dibutuhkan oleh Persela.