Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kini mesti menggunakan gimik, jargon, dan durasi untuk percakapannya juga pendek," kata pria kelahiran Kloten, Swiss itu.
Darius menegaskan ogah untuk ikutan tren tersebut. Pria berusia 32 tahun itu mengatakan enggan mengubah pakemnya yang kalem.
"Olahraga kan juga mempunyai nilai berita yang harus dijaga. Bagaimana data, fakta, dan sejarah, kami sajikan dengan pas dan elegan. Itu sih yang saya pelajari," ujar Darius.
A post shared by TABLOID BOLA (@tabloid_bola) on