Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Mengharukan: Piala Presiden 2018 Menjadi Pendukung Ekonomi Kerakyatan dan Penyalur Hobi bagi Pedagang Disabilitas

By Muhammad Shofii - Senin, 5 Februari 2018 | 19:23 WIB
Piala Presiden 2018 (Bola Kompas)

Piala Presiden 2018 Dukung Ekonomi Kerakyatan

Profesi Sugiarto di sektor informal sebagai pedagang jersey yang bersifat nomaden mampu menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Semakin banyak pemasukan yang dikantongi Giarto, maka roda perekonomian kerakyatan akan semakin membaik.

Adanya turnamen Piala Presiden 2018 di Kota Solo membawa angin segar bagi Sugiarto. Tanpa berpikir panjang, dia pun langsung bergegas membuka lapak di area Stadion Manahan Solo.

Berjualan di acara Piala Presiden, diakui Sugiarto sangat menambah pemasukannya. Keramaian suporter dan penonton membuat peluang terjual barang dagangan semakin tinggi.

Keuntungan berlipat ganda pun mampu ia kantongi dalam waktu yang singkat. Tak heran jika banyak pedagang yang menghiasi area Stadion Manahan ketika babak perempat final Piala Presiden 2018 berlangsung.


Seakan tak pernah lelah, Sugiarto pedagang disabilitas yang berjualan di area halaman Stadion Manahan, Solo selalu semangat menjajakan barang dagangannya pada babak perempat final Piala Presiden 2018, 3-4 Februari 2018.(MUHAMMAD SHOFI'I/BOLASPORT.COM)

Secara tidak langsung, Piala Presiden 2018 turut mendukung terciptanya sistem ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.

Berjualan di Area Stadion Menjadi Penyalur Hobi Menonton Sepak Bola

Berprofesi sebagai pedagang jersey yang bersifat nomaden untuk menjajakan barang dagangan di halaman Stadion Manahan Solo, membuat Sugiarto tak bisa menyaksikan pertandingan secara langsung, padahal dia sangat senang menyaksikan pertandingan sepak bola.

Hal itu tak menjadi masalah bagi Giarto, baginya menikmati pertandingan di area halaman stadion sembari berjualan sudah menjadi kesenangan tersendiri baginya.