Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wajib Dicoba! Ini Saran Konsumsi Makanan Menurut Pelatih Fisik Cristiano Ronaldo

By Aziz Gancar Widyamukti - Jumat, 20 April 2018 | 22:30 WIB
Cristiano Ronaldo merayakan gol penentu kelolosan Real Madrid ke semifinal Liga Champions atas Juventus pada duel di Santiago Bernabeu, Madrid, 11 April 2018. (OSCAR DEL POZO / AFP)

Samantha Clayton, pelatih fisik megabintang Cristiano Ronaldo mengajak masyarakat Indonesia untuk mengubah mindset tentang konsumsi makanan saat berada di Hotel Mulia Senayan, Rabu (18/4/2018) kemarin.

Dilansir Bolasport.com dari laman Kompas.com, sebanyak 72 persen warga di 11 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, setuju bahwa sarapan adalah waktu makan yang paling penting dibanding makan siang dan malam.

Kabar tersebut semakin menguat dengan adanya survei yang dilakukan perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition di 11 negara.

Herbalife melakukan survey dengan 5.500 responden, dan hasil survei itu sejalan dengan survei di Indonesia.

(Baca juga: Pamer Saat Bermain Golf, Harry Kane Justru Diolok-olok Warganet)

Sebanyak 88 persen masyarakat Indonesia menyantap sarapan di rumah.

Empat persen yang tidak melakukan sarapan, dan lima persen lainnya menyantap sarapan di tempat kerja, dan tiga persen di jalan menuju tempat kerja.

Namun, asupan nutrisi yang dikonsumsi orang Indonesia belum memenuhi standar nutrisi seimbang.

Pasalnya, masyarakat Indonesia masih banyak mengonsumsi makanan tradisional sarat karbohidrat (56 persen) dan minuman panas (41 persen).

Samantha Clayton, pelatih fisik Cristiano Ronaldo menyarankan porsi makan seimbang terdiri dari 40 persen karbohidrat, 30 persen protein, 30 persen lemak, 25 gram serat, serta delapan gelas air mineral per hari.

Samantha Clayton juga menghitung rata-rata konsumsi orang Indonesia.

(Baca juga: Marc Klok Dapatkan Perlakuan Istimewa dari Wanita Cantik Ini Sebelum Merumput Bersama PSM Makassar)

Satu piring nasi menurut dia mengandung sekitar 200 kalori, sementara itu banyak masyarakat yang mengkonsumsi sarapan tradisional di Indonesia dengan porsi karbohidrat hingga dua piring.

Artinya, konsumsi nasi saja sudah mencapai sekitar 400 kalori. Angka itu belum termasuk dengan lauk pauknya.

Apalagi jika ditambah minum kopi yang kalorinya bisa mencapai 400. Padahal, rata-rata orang sebaiknya hanya mengkonsumsi 2.000 kalori setiap harinya.

Samantha menyarankan agar masyarakat mulai mengubah pola pikirnya dalam mengatur porsi makanan.

Saat makan, Samantha menyarankan agar kita mendahulukan protein yang dianggap sangat esensial untuk tubuh.

Selain itu, protein tidak hanya mengenyangkan tapi bisa menjaga rasa kenyang tersebut lebih lama ketimbang karbohidrat.

Anjuran untuk mendahulukan protein juga selalu diberikan Samantha untuk para atlet muda.

"Mindset itu yang harus diubah. Mulailah dengan porsi kecil. Protein sangat esensial dan dipertimbangkan sebagai nutrien pertama," ujar Samantha sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.

"Seperti namanya, 'protein'. Berasal dari bahasa Yunani disebut 'protos' yang artinya nutrien pertama," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P