Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih anyar Chelsea musim ini, Maurizio Sarri, terkenal sebagai pelatih yang masih percaya kepada takhayul.
Nama Maurizio Sarri mulai terdengar luas ke seluruh dunia saat ia membawa Napoli kembali menjadi salah satu kekuatan besar di Liga Italia.
Dalam tiga musim menukangi Napoli, ia membawa klub asal Naples itu finis dua kali sebagai runner-up Serie A dan sekali sebagai peringkat ketiga.
Hal ini juga yang kemudian membuat Chelsea berminat untuk mendatangkan pelatih berusia 59 tahun tersebut.
(Baca juga: Lebih dari Messi dan Ronaldo, Marco Reus adalah Panutan yang Sesungguhnya)
Akan tetapi, di balik kecemerlangan Sarri sebagai seorang pelatih klub sepak bola modern, siapa sangka bahwa pria bertinggi 185 sentimeter ini masih percaya kepada takhayul?
Kisah pertama terjadi pada awal 2000-an saat Sarri masih menjadi nakhoda klub kecil bernama Sansovino yang berlaga di Serie D, kasta teratas persepakbolaan amatir di Italia.
Suatu pekan sebelum sebuah laga, Sarri yang mengendarai mobil BMW tak sengaja menabrak mobil seorang pemainnya yang sedang parkir, Marco Fara.
Sarri dan Sansovino kemudian memenangi laga pada pekan itu.
Pekan selanjutnya, Sansovino dihadapkan pada laga yang harus mereka menangi melawan Chisui, klub yang unggul empat angka dari mereka di puncak klasemen saat itu.
Sebagai seorang yang percaya takhayul, Sarri kemudian tak ragu untuk menabrak lagi mobil milik Marco Fara sebelum laga tersebut dihelat.
Sansovino kemudian menang dengan skor 2-0.
(Baca juga: Kegilaan Eks Pelatih Timnas Argentina di Liga Inggris, Pemain Disuruh Memungut Sampah Selama 3 Jam)
Kisah lain hadir dari cerita Vincent Laurini, mantan pemain yang diasuh Sarri ketika berada di Empoli.
"Jika pekan itu kantin menyediakan daging ham dan kemudian kami menang 3-0, pekan berikutnya kami sudah tahu bahwa kami akan memakan daging ham lagi," ujar Laurini.
Takhayul Sarri memang sudah dikenal luas oleh para orang yang dekat dengannya.
(Baca juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Kemenangan Manchester City atas Chelsea)
Menaburi lapangan dengan garam atau memaksa orang-orang memakai pakaian serba hitam adalah contoh lain dari kepercayaan Sarri terhadap takhayul.
Hal itu sudah seperti menjadi keunikan yang tak terlepaskan dari kepribadian pelatih anyar Chelsea tersebut.