Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sang Pembenci yang Justru Bantu Juventus Mendekati Gelar Liga Italia Musim Ini

By Putra Rusdi Kurniawan - Senin, 30 April 2018 | 15:41 WIB
Penyerang Juventus, Gonzalo Higuain, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza pada pertandingan Liga Italia pada Minggu (29/4/2018) ( MARCO BERTORELLO / AFP )

Fiorentina membantu Juventus semakin dekat dengan gelar juara Liga Italia usai mampu mengalahkan Napoli 3-0 di Stadion Artemio Franchi, Senin (30/4/2018).

La Viola sukses unggul tiga gol atas Napoli berkat torehan hat-trick dari Giovanni Simeone (34', 62', dan 90+3').

Kemenangan Fiorentina atas Napoli ini secara tidak langsung membantu Juventus untuk semakin dekat dengan gelar juara Liga Italia.

Kondisi ini terjadi karena kekalahan atas Fiorentina membuat Napoli gagal memangkas jarak empat poin dengan Juventus di puncak klasemen.

Pekan ini sendiri Juventus sukses meraih kemenangan 3-2 saat bertandang ke markas tim kuat, Inter Milan.

Padahal pekan lalu Napoli sukses mengalahkan Juventus 1-0 di Stadion Allianz dan membuat jarak poin keduanya hanya menjadi satu angka saja.

Kemenangan Fiorentina atas Napoli yang secara tidak langsung membantu Juventus ini bisa dikatakan cukup unik mengingat kubu La Viola dan Si Nyonya Tua memiliki sejarah perseteruan yang kuat.

Bahkan dikutip BolaSport.com dari Mirror, perseteruan antara Fiorentina dan Juventus adalah rivalitas paling pahit di Italia.

Perseteruan Fiorentina dan Juventus ini adalah murni karena sepakbola, karena secara geografis Kota Turin dan Kota Florence terpisah jarak 250 km.

Awal mula rivalitas paling pahit di Liga Italia ini bermula dari persaingan kedua tim meraih gelar Liga Italia musim 1981-1982.

Saat itu, sebelum pekan terakhir Liga Italia baik Fiorentina maupun Juventus sama-sama memiliki poin 44.

(Baca Juga: Juventus Berjuang Mati-matian Demi Kemenangan)

Namun pada laga terakhir Juventus mampu menang 1-0 atas Catanzaro berkat gol penalti Liam Brady.

Sedangkan La Viola bermain imbang 0-0 dengan Cagliari.

Hal ini membuat Juventus akhirnya meraih gelar Liga Italia musim itu.

Kesuksesan Juventus ini menimbulkan kebencian dari para pendukung Fiorentina dan muncul ungkapan di Kota Florence lebih baik menjadi yang kedua daripada menjadi pencuri.

Setelah itu bola panas perseteruan Juventus dan Fiorentina semakin sengit.

Mulai dari kasus kepindahan Roberto Baggio dari Fiorentina ke Juventus, perlakuan berbeda dari Federasi sepak bola Italia atas Fiorentina yang bangkrut dengan kasus Calciopoli, serta kasus transfer Dimitar Berbatov membuat perseteruan kedua tim susah dipadamkan.

Musim ini publik Kota Florence semakin membenci Juventus usai Si Nyonya Tua membajak bakat terbaik Fiorentina musim lalu, Federico Bernadeschi, senilai 40 juta euro.

Jadi kemenangan 3-0 Fiorentina atas Napoli ini tentu akan menimbulkan perasaan yang bertolak belakang bagi para pendukung La Viola.

Pada satu sisi mereka senang karena tim kesayangannya meraih kemenangan namun di sisi lain mereka membantu rival mereka semakin dekat dengan gelar Liga Italia musim ini.

Sedangkan bagi Juventus, mereka tentu patut berterima kasih pada sang rival jika sukses memenangi gelar Liga Italia musim ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P