Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai seorang penghenti tembakan, kapasitas Alisson tak perlu diragukan. Karena itu, pembeda performa Alisson bisa dilihat dari aspek lain: operan.
Ia punya kemampuan olah bola yang baik dan nyaman dengan kakinya.
Alisson membuat persentase kesuksesan operan mencapai 93,6 persen kala melawan West Ham.
Kesuksesan itu mencapai 91,3 persen saat melawan Crystal Palace. Persentasenya turun jauh, menjadi 81,3 persen, ketika melawan Brighton.
Tak salah bila menyebut performanya kontra Brighton menjadi yang terburuk bagi Alisson di Liverpool.
(Baca juga: Perolehan Medali Emas Pastikan Indonesia Finis 6 Besar pada Asian Games 2018)
Catatan menarik dari data tersebut adalah operan panjangnya relatif akurat.
Operan jenis ini penting, bisa buat melepas tekanan tim saat bertahan, bisa pula membantu menginisiasi serangan tim.
Media Inggris sampai menyamakan peran Alisson seperti quarterback dalam olah raga american football.
Seorang quarterback punya kemampuan operan panjang istimewa, dan biasanya bintang utama dalam tim american football.
Berikut adalah rincian operan Alisson di Premier League 2018-2019.