Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saudara sekandung memberikan bermacam cerita yang dapat selalu dikenang dalam sejarah Liga Inggris.
Swansea City tengah bekerja keras guna bertahan di kasta teratas Liga Inggris, Premier League.
Kini, klub berjuluk The Swans tersebut menempati urutan 18 klasemen sementara dengan 33 angka setelah kalah 0-1 dari Southampton, Selasa (9/5/2018).
Swansea pun berharap pada duo penyerang kakak beradik Jordan dan Andre Ayew dapat memberikan kemenangan pada satu laga tersisa melawan Stoke City, Minggu (13/5/2018), agar memberi asa tim bertahan di Premier League.
Jordan yang lebih muda dua tahun dari Andre telah menjadi bagian dari Swansea sejak Januari 2017. Andre pun menyusul sang adik setahun berselang, kembali ke tim yang ia bela pada musim 2015-2016.
Andai, Swansea berhasil bertahan di Liga Ingris musim mendatang, tentu musim ini akan menjadi kiprah gemilang skuat asuhan Carlos Carvalhal memiliki pilar kakak beradik.
(Baca Juga: Ini Dia 2 Final Besar yang Menanti Liverpool Musim Ini)
Lantas bagaimana kiprah kakak beradik dalam satu tim di Liga Inggris sebelum Ayew bersaudara?
Tim BolaSport.com merangkum perjalanan lima kakak beradik pesepak bola dalam satu tim, seperti dilansir dari laman Daily Mail.
Berikut lima pesepak bola kakak beradik sebelum Ayew bersaudara dalam satu tim di Liga Inggris:
1. Martin dan Marcus Olsson
Martin dan Marcus Olsson adalah pemain kembar identik yang pernah sama-sama berseragam Blackburn Rovers antara 2012-2013.
Martin lebih dulu bergabung pada 2007 namun ia pula yang lebih dahulu meninggalkan Blackburn 2013 lalu, sedang Marcus yang masuk pada 2012 hengkang empat tahun kemudian.
Keberadaan dua pemain yang sama-sama bermain di posisi bek kiri tersebut tak mampu menyelamatkan The Rovers dari degradasi, setelah hanya mengemas 31 poin dan duduk di posisi 19 klasemen akhir.
(Baca Juga: Bek Sayap Liverpool Cedera, 2 Ajang Besar Terlewatkan)
2. Kolo dan Yaya Toure
Kenyang bersama Arsenal, Kolo pun hijrah ke tim Manchester City yang dirombak besar-besaran oleh investor baru, Sheikh Mansour, pada musim panas 2009.
Musim panas 2005, sang adik, Yaya Toure, menyusul ke City dengan mahar 24 juta poundsterling untuk Barcelona.
Kebersamaan keduanya bisa dibilang sukses karena menelurkan gelar liga Inggris pada musim 2011-2012. Namun, Kolo memilih hengkang ke Liverpool pada 2013, setelah kontraknya tak diperpanjang manajemen City.
3. Shola dan Sammy Ameobi
Shola yang promosi dari tim junior Newcastle United ke tim senior pada 2000 bersatu dengan adiknya, Sammy, setelah dipromosikan juga pada 2010.
Meski sama-sama berpostur jangkung, posisi kedua pemain berbeda. Shola (191 cm) bermain sebagai striker, sedangkan Sammy (194 cm) berposisi sebagai sayap.
Puncak prestasi yang mereka berikan untuk Newcastle diraih saat musim 2011-2012, kala itu The Magpies sukses merebut posisi lima klasemen.
Tuna Dabu-Dabu dan Pepes Ikan Siap Sambut Fans Liverpool dan Real Madrid di Kyiv https://t.co/pPxKGol5hl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 8, 2018
4. Stephen dan Noel Hunt
Noel yang hadir di Reading FC pada musim panas 2008 dipandang sebagai langkah perbaikan skuat yang terjun ke divisi Championship.
Namun, kebersamaan dengan sang kakak, Stephen, hanya berlangsung selama satu musim.
Stephen yang hengkang ke Hull City pada 2009 untuk bermain di kasta tertinggi Liga Inggris, diyakini kecewa dengan kegagalan Reading kembali ke Premier League setelah disingkirkan Burnley pada babak play off.
Antara Juventus, Napoli, Duo Milan dan AS Roma, Siapa yang Pendukungnya Paling Rajin Ke Stadion? https://t.co/zB7tv3nfKt
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 8, 2018
5. Gary dan Philip Neville
Gary dan Phil Neville bisa disebut sebagai pesepak bola kakak beradik tersukses sepanjang sejarah Liga Inggris.
Saat bermain untuk Manchester United, Gary menempati posisi bek kanan sedangkan sang adik diplot Sir Alex Ferguson memerankan fullback kiri.
Selama bermain bersama, kakak beradik ini pun sukses mempersembahkan enam titel juara Liga Inggris, tiga Piala FA dan satu trofi Liga Champions.
Setelah sepuluh tahun bersama, Phil memilih hijrah ke Everton pada 2005, lantaran tempatnya diambil alih oleh Gabriel Heinze.