Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, proses itu jelas tak bisa dibilang sebentar.
Butuh kesabaran pemain, suporter, dan manajemen klub hingga melihat Pochettino secara bertahap bisa membentuk Spurs menjadi tim kuat di Inggris seperti sekarang.
Cara kerja itu tak bisa diterapkan di Real Madrid.
Klub tajir Spanyol ini maunya serba-instan. Kalau semusim saja tak dapat gelar atau gagal membentuk tim juara, siap-siap saja tangan besi Presiden Florentino Perez menggebrak Pochettino dari posisinya.
Pochettino bisa nyaman di Santiago Bernabeu, asalkan Perez mengubah wataknya menjadi lebih sabar.
2. Sangat minim pengalaman juara
Muncul perumpamaan Mauricio Pochettino melatih Real Madrid ibarat pebalap baru belajar menyetir yang duduk di kursi mobil Ferrari.
Meski dikenal berbakat cerah dan haus belajar, Pochettino belum pernah membawa klubnya meraih trofi apa pun sejak banting setir menjadi pelatih.
Pengalamannya di level top masih minim. Sebatas membentuk tim kuda hitam adalah spesialisasi pria Argentina berusia 46 tahun itu sejauh ini.