Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut laporan Mirror yang dikutip BolaSport.com, pada empat musim terakhir, tim beralias Manchester Biru ini mengantongi 44,5 juta euro (Rp 887,4 miliar) dari penjualan para pemain akademi.
Lebih rinci, para pemain akademi tersebut belum pernah bermain untuk tim utama Manchester City.
Meski terlihat tak seberapa dibandingkan dengan pengeluaran mereka, nominal tersebut terhitung besar karena para pemain yang dijual masih minim jam terbang.
Angka tersebut bertambah jika ditambah hasil penjualan para pemain akademi yang sempat mencicipi kesempatan bermain di tim utama, tetapi tidak lebih dari 10 laga.
Baca Juga:
Untuk para pemain tersebut menghasilkan 70,7 juta pound (Rp 1,4 triliun) bagi Manchester City.
Tim asuhan Pep Guardiola ini memang memiliki banyak pemain akademi seperti halnya Chelsea.
Manchester City juga gemar meminjamkan para pemain akademi dan dijual pada kemudian hari.
Tim kebanggaan publik Madrid ini sedang mengalami krisis kemenangan dan gol. Dalam empat laga terakhir mereka menelan tiga kekalahan dan tidak mencetak satu gol pun.
[KOLOM] Krisis Real Madrid dan Cinta Buta Florentino Perez kepada Gareth Bale https://t.co/bOuflVLRT5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 18 Oktober 2018
Namun, praktik seperti itu akan sulit dilakukan kembali oleh Manchester City dan Chelsea.
Pasalnya, Induk Sepak Bola Eropa, UEFA, mencoba mengadang bisnis pemain muda.
UEFA bakal membatasi jumlah peminjaman pemain bagi klub-klub Eropa, di mana setiap tim tidak boleh meminjamkan lebih dari enam pemain.
Barcelona Tak Perpanjaang Kontrak Lionel Messi, Klausul Aneh Masih Berlaku https://t.co/7EtERgcXUr
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 17 Oktober 2018