Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Vichai Srivaddhanaprabha, Si Pendiam di Balik Kisah Ajaib Leicester City

By Kautsar Restu Yuda - Senin, 29 Oktober 2018 | 08:21 WIB
Pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, menyaksikan laga Liga Champions antara Leicester City dan Club Brugge di Stadion King Power, Leicester, pada 22 November 2016. (PAUL ELLIS/AFP)

Untuk renovasi lapangan, menurut laporan Guardian, Vichai menghabiskan 100 juta pound.

Investasi Vichai tak langsung berbuah hasil. Pada musim pertama sang konglomerat (2010-2011), Leicester City mengalami penurunan dengan finis di posisi 10.

Namun, setelah itu Si Rubah menunjukkan peningkatan prestasi dengan secara berturut-turut finis di peringkat 9, 6, dan akhirnya promosi ke Premier League sebagai juara Championship.

Vichai kemudian mengatakan bahwa ia ingin finis posisi lima besar di Premier League dalam waktu tiga tahun.

Ia bersedia untuk menghabiskan 180 juta pound untuk sampai ke tujuan tersebut.

Tanpa melakukan transfer dengan biaya mahal, Vichai membuktikan ucapannya, bahkan setahun lebih cepat.

Leicester City menjadi juara Liga Inggris 2015-2016 bersama pelatih yang sudah dianggap habis, Claudio Ranieri, dan deretan pemain medioker.

The Foxes merusak bursa taruhan yang memprediksi peluang juara mereka hanya 5000:1.

Kala itu, beban gaji Leicester hanya sekitar 100 juta dolar Amerika Serikat, seperempat dari total upah skuat Manchester United.

Kesuksesan tersebut membuat para pendukung Leicester begitu mencintai Vichai Srivaddhanaprabha.