Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mohamed Salah Akan Angkat Kaki Bila Liverpool Jadi Rekrut Pemain Israel Ini, Benarkah?

By Dimas Wahyu Indrajaya - Rabu, 26 Desember 2018 | 18:32 WIB
Penyerang Liverpool FC, Mohamed Salah. ( TWITTER.COM/LFC )

Gosip panas beredar dari Liverpool yang akan ditinggal Mohamed Salah bila pihak klub jadi merekrut seorang pemain Israel pada bursa transfer Januari 2019.

Mendekati pintu bursa transfer musim dingin Januari 2019, Liverpool dikabarkan akan memboyong striker baru.

Adalah Moanes Dabour, striker andalan klub Liga Austria, Red Bull Salzburg.

Sejak musim lalu pemain 26 tahun sudah tampil moncer.

Pada musim 2017-2018 lalu di Liga Austria Dabour tampil produktif dengan mengemas 22 gol dari 32 laga.

Ketajamannya menular di musim berikutnya dimana Dabour sanggup mencetak 20 gol di segala kompetisi yang RB Salzburg ikuti.

Liverpool pun menaruh perhatian padanya mengingat striker Roberto Firmino sedang seret gol belakangan ini.

Dilansir BolaSport.com dari Football Whispers, Liverpool kabarnya serius mengincar Dabour karena menurut sumber terdekat mereka sudah mengirim kepala pemandu bakat Barry Hunter ke Austria untuk melihat aksinya.

Kabar Dabour akan segera diboyong The Reds sayangnya menimbulkan gosip tak mengenakkan bagi para fan.

Kabarnya bila ia berlabuh ke Stadion Anfield salah satu bintang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, akan hengkang karena status Dabour yang merupakan pemain kelahiran Israel.

Isu tersebut dikeluarkan media Israel Jerusalem Post dan kini disebut-sebut sedang hangat menjadi pembicaraan di media Arab.

Jerusalem Post tampaknya tahu Salah memberi perhatian lebih pada Palestina yang berada di bawah kungkungan Israel sehingga mereka membuat isu tak sedap itu.

Pada 2013 saat membela klub Swiss, FC Basel, Salah memang sempat menjadi pemberitaan besar karena ia dituntut orang-orang di negaranya untuk memboikot laga melawan wakil Israel Maccabi Tel-Aviv dalam laga leg kedua kualifikasi Liga Champions.

Salah yang berada di bawah tekanan akhirnya membuat keputusan untuk tetap main.

"Saya akan terbang ke Israel. Sepak bola lebih penting dibandingkan politik dan ini adalah tugas saya," kata Salah dilansir dari Times of Israel.

"Dalam pikiran saya sedang bermain di tanah Palestina dan bukan di Israel, dan saya juga akan mencetak gol dan memenangkan laga di sana."

"Bendera zionis tak akan berkibar di Liga Champions," pungkas Salah yang sukses mencetak satu gol di laga yang berakhir 3-3 dan dimenangkan Basel dengan agregat 4-3.

Salah menjadi sorotan bahkan sebelum peluit pertandingan ditiupkan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah saat momen jabat tangan sebelum laga dimulai.

Saat seluruh rekan setimnya berjabat tangan Salah justru memberi kepalan tinju untuk membalas uluran tangan pemain Maccabi.

Lalu apakah Salah akan benar-benar hengkang bila Dabour benar-benar berlabuh? Mantan pelatih timnas Mesir yang pernah menangani Salah, Mahmoud Fayez, punya jawabannya.

Fayez yakin Salah adalah seorang profesional, terlebih lagi Dabour merupakan pemain keturunan Arab dan seorang muslim seperti Salah.

"Mons (Moanes Dabour) adalah seorang Arab-Israel (muslim) yang lahir di Nazareth (kota di Israel). Tuhan lebih tahu keadaannya dan penderitaannya dan alasan ia memilih berpaspor Israel," jelas Fayez dalam cuitannya di Twitter.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P