Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tottenham Hotspur tak bisa diperkuat Harry Kane saat bertamu ke markas Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (1/4/2018). Bukan kali ini saja Spurs mesti mengakali absennya sang bomber.
Harry Kane mengalami cedera pergelangan kaki saat Tottenham Hotspur bersua Bournemouth pada 11 Maret.
Belum diketahui tanggal pasti kepulihan cedera penyerang timnas Inggris itu.
Absennya Kane mengartikan bahwa Spurs kehilangan penyumbang 41 persen gol total tim.
Pemain berusia 24 tahun itu mengemas 24 dari 59 gol yang dilesakkan Tottenham dalam 30 partai Liga Inggris musim ini.
Pelatih Mauricio Pochettino toh sudah biasa memutar otak buat menggantikan peran Kane ketika dia absen.
Apalagi statistik di atas kertas menunjukkan performa Tottenham tak jelek-jelek amat ketika ditinggal Kane.
(Baca Juga: Daftar Juara Tercepat Liga Inggris, Dominasi Manchester United)
Kalau dihitung sejak 2016-2017, Kane melewatkan 9 pertandingan di Liga Inggris, seluruhnya akibat cedera.
Musim lalu dia absen dalam 8 partai, sedangkan musim ini baru satu pertandingan.
Catatan di Sky Sports menunjukkan rapor Tottenham justru positif dalam beberapa aspek ketika Kane absen.
Spurs mencatatkan rata-rata gol lebih baik tanpa Kane per 90 menit pertandingan (2,3 gol) jika dibandingkan saat diperkuat sang bomber (2,1 gol).
Pun rasio tembakan (17,5 berbanding 17,4) dan tembakan akurat (6,7 berbanding 6,4).
Tapi awas, keunggulan statistik itu bisa menjadi semu karena performa di atas lapangan tak bisa selalu dikondisikan dengan keadaan teraktual.
Musim lalu, Tottenham memang tak pernah kalah dalam 8 partai minus Harry Kane. Akan tetapi, simak deretan lawannya.
Kecuali Manchester City (2-0), Spurs hanya berhasil memetik skor imbang atau menang saat bertemu lawan yang memang seharusnya bisa mereka taklukkan.
Deretan lawan itu adalah Middlesbrough, West Brom, Bournemouth, Leicester City, Southampton, Burnley, dan Swansea.
Kemenangan atas Man City musim lalu juga tak bisa dilebih-lebihkan karena The Citizens belum sekuat dan sestabil sekarang.
Terbukti dari fakta Tottenham finis dengan perolehan poin jauh di atas Man City pada akhir musim 2016-2017.
Sisa satu pertandingan Spurs tanpa Harry Kane dilakoni dengan kekalahan 0-1 dari Manchester United pada pekan ke-10 musim ini (28/11/2017).
Hal yang pasti, publik Tottenham Hotspur tentu berharap ketiadaan Kane bisa ditutupi kembali dengan kegemilangan rekannya.
Son Heung-min paling ditonjolkan karena terbukti bisa meneruskan tugas Kane dalam dua pertandingan terakhir secara positif.
Son mencetak dua gol ke gawang Bournemouth setelah Kane ditarik keluar akibat cedera hingga Tottenham menang 4-1.
Dalam duel selanjutnya kontra Swansea di Piala FA (17/3/2018), Son memang tak mencetak gol, tetapi pergerakannya vital membantu Spurs menang 3-0.
Winger ofensif asal Korea Selatan itu tampil oke ketika Pochettino memainkannya sebagai false nine alias "penyerang tengah semu" guna mengisi lubang yang ditinggalkan Harry Kane.
(Baca Juga: Barcelona Sanggup? Baru 2 Tim Ini yang Mampu Semusim Tak Terkalahkan di Liga Spanyol)
Beruntung bagi Tottenham karena memiliki lini serang dinamis yang dianugerahi materi berimbang.
Dalam komposisi tim kontra Bournemouth dan Swansea itu, Son Heung-min selaku penyerang tunggal disokong Christian Eriksen, Dele Alli, dan Erik Lamela atau Lucas Moura di belakangnya.
Absennya Kane justru menjadikan pergerakan pemain Spurs di sepertiga akhir lapangan lebih merata dan sulit ditebak musuh, tak selalu fokus kepada satu muara serangan.
Son, Eriksen, Alli, Lamela, atau Lucas memiliki kecenderungan daya jelajah lebih luas daripada Kane dan punya insting memasok peluang sekaligus mencetak gol yang ekuivalen.
Kalaupun Pochettino butuh sosok target man bertipe bomber seperti Kane yang tangguh dalam duel udara, dia masih punya Fernando Llorente di laci pemainnya. Klop.
Kondisi tersebut membuat pelatih Chelsea, Antonio Conte, menilai Spurs tetap berbahaya meski tanpa diperkuat Kane.
"Tottenham Hotspur adalah tim penting. Mereka punya banyak pemain krusial dan berbakat, serta bermain sepak bola dengan intensitas tinggi," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari London Evening Standard.
Duel di Stamford Bridge ini akan menarik karena berpotensi menjadi perang skema false nine.
Jika Son Heung-min menjadi tumpuan Tottenham, amat mungkin Conte menaruh Eden Hazard melakoni tugas yang sama sebagai penyerang tengah semu seperti pada beberapa laga sebelumnya.
Opsi ini ditempuh karena Conte disebut belum puas dengan performa penyerang tengah yang dia miliki, Alvaro Morata dan Olivier Giroud.
Rapor Tottenham Tanpa Harry Kane di Liga Inggris
2016-2017
2017-2018