Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kolaborasi Griezmann-Costa diyakini bakal mendulang banyak gol buat Atleti. Kedua pemain sudah terbukti ketajamannya.
Di edisi pertamanya sebagai striker Atleti pada 2012-2014, Costa mengemas 56 gol dalam 96 penampilan di seluruh ajang.
Produktivitasnya berlanjut di Chelsea, di mana ia melesakkan 59 gol dalam 120 penampilan pada 2014-2017. Griezmann tak kalah hebat di mulut gawang lawan.
Striker asal Prancis itu sudah mengoleksi 86 gol dalam 166 partai di semua kompetisi sejak memperkuat Atleti pada 2014.
Diego Costa trains with Atletico Madrid as Diego Simeone's side get back to work following Chelsea defeat https://t.co/8iC420oPby pic.twitter.com/Vr1URTZDXU
— Mirror Football (@MirrorFootball) September 29, 2017
Kehadiran Costa dipercaya dapat mendongkrak performa Griezmann, yang belum tampil ke bentuk aslinya di awal musim ini.
Pelatih Diego Simeone kembali menceraikan duet lini depannya.
Di awal 2017-2018, Griezmann tak lagi berpartner dengan Kevin Gameiro, duetnya di 2016-2017, melainkan dengan Angel Correa.
(Baca Juga: Tanpa Sergio Aguero, Manchester City Ternyata Lebih Sering Menang)
Kombinasi keduanya tampak kurang klop terlepas fakta Griezmann sudah mencetak dua gol dan Correa punya tiga gol di liga musim ini.
Berbeda dari partner Griezmann sebelumnya, seperti Mario Mandzukic, Fernando Torres, dan Gameiro, Correa bukan penyerang tengah murni.
Jika merunut ke belakang, Simeone sesungguhnya selalu memakai sepasang "pemain nomor 9" di lini serang sejak ia menyukai pola 4-4-2 pada 2012.
Maka, masuk akal bahwa kerjasama Griezmann-Costa bisa sukses. Apalagi, Simeone sudah berpengalaman membentuk kolaborasi maut lini depan Atleti.