Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah sekitar 300 tahun Catalonia berusaha merdeka dari Spanyol.
Salah satu simbol dan alat perjuangan kemerdekaan wilayah Catalonia adalah klub Barcelona.
Maka dari itu, Barcelona punya moto "Mes que un club" atau "Lebih dari sebuah klub".
Sebab itu pula, penguasa Spanyol dari 1938-1975, Jenderal Franco, pernah menekan Barcelona.
Dulu, Jenderal Franco lebih mendukung Real Madrid.
Maka, warga Catalonia begitu antusias membangun kebesaran klub Barcelona sebagai bentuk perlawanan kepada Real Madrid, klub yang dianggap binaan pemerintah.
(Baca Juga: Berbeda dari Barcelona, Espanyol Tolak Terlibat Isu Referendum Catalunya)
Meski tertekan, Barcelona semakin subur melahirkan pemain-pemain hebat.
Dilansir BolaSport.com dari SuiteLife, berikut 10 pemain hebat dari Catalonia yang mewarnai sejarah sepak bola Barcelona dan Spanyol.
1. Ricardo Zamora (1901-1978)
Zamora merupakan satu-satunya pesepak bola yang pernah bermain untuk klub Barcelona, Real Madrid, timnas Spanyol, dan timnas Catalonia.
Kiper yang lahir di Barcelona itu mendapat gelar penjaga gawang terbaik Piala Dunia 1934 dan Liga Spanyol.
Trofi Zamora yang kini diberikan untuk Kiper Terbaik La Liga setiap musim diambil dari namanya sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya.
39 años de la muerte de Ricardo Zamora, el primer crack del fútbol español, aunque ya solo le recordemos por el Trofeo que lleva su nombre. pic.twitter.com/65rItuDOfk
— retrochenta (@retrochenta) September 8, 2017
2. Antoni Ramallets (1924-2013)
Ramallets mendapat penghargaan dari Barcelona sebagai kiper terbaik sepanjang sejarah klub.
Selama masa kejayaan Barcelona yang disebut sebagai Cinco Copas (Lima Piala), Ramallets memenangi banyak penghargaan dengan klub Catalonia itu.
Bahkan Antoni Ramallets dan kiper lain Barcelona, Victor Valdes, menjadi dua penjaga gawang yang paling banyak meraup trofi Zamora.
Ramallets dan Valdes masing-masing meraih lima trofi tersebut.
3. Estanislau Basora (1926-2012)
Striker sekaligus sayap Barcelona itu bergabung dengan klub saat berusia 20 tahun.
Basora termasuk seorang pemain yang setia karena menghabiskan hampir seluruh karier sepak bola bersama Barcelona.
Sang penyerang memiliki kemampuan teknis hebat, kecepatan yang luar biasa, dan lihai menghindari musuh.
Maka dari itu, Basora menjadi anggota lini serang Barcelona yang terkenal bersama Ladislao Kubala, Cesar, Moreno, dan Manchon.
4. Carles Rexach (1947)
Pemain kelahiran Barcelona itu menjalani seluruh karier sepak bola bersama klub Blaugrana.
Rexach merupakan seorang gelandang hebat yang meraih Trofi Pichichi 1970-1971, yakni penghargaan untuk top scorer pada tiap musim di Liga Spanyol.
Namun, raihan tertinggi Rexach terjadi saat ia menjadi asisten pelatih Barcelona di bawah Luis Aragones dan Johan Cruyff.
Kemudian pada 2001 Rexach terpilih menjadi pelatih.
Setelah pensiun, kini Rexach menjadi pemandu bakat Barcelona dan pria inilah yang menemukan lalu membawa Lionel Messi ke Camp Nou.
Hoy cumple 70 años Carles Rexach. Jugó 16 años en Barcelona: 449 partidos y 122 goles. Clave en la llegada de Messi al Barça. pic.twitter.com/nByHWbX9Iw
— Pasión Futbolera (@PasionFulbo) January 14, 2017
5. Roberto Martinez (1973)
Martinez lahir di Lleida, Catalonia, dan mengawali karier sepak bola bersama Real Zaragoza.
Tak berapa lama, Martinez berpindah haluan menuju Inggris.
Bersama klub Inggris, yakni Wigan Athletic dan Swansea City, Roberto Martinez meraih beberapa gelar, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Pada 2012, pria yang kini melatih timnas Belgia itu mendapat penghargaan Premier League Manager of the Month.
6. Josep Guardiola (1971)
Pria yang terkenal dengan nama Pep Guardiola itu tak diragukan lagi merupakan salah satu pesepak bola terbaik dari Catalonia, sebagai pemain maupun pelatih.
Pria yang kini melatih Manchester City itu memulai karier sepak bola pada usia 13 tahun dengan bergabung di La Masia, akademi milik Barcelona.
(Baca Juga: Komplet! Inilah 11 Pemain yang Terlibat Gol 52 Sentuhan Leroy Sane untuk Manchester City)
Guardiola memiliki penghargaan terbanyak sebagai pesepak bola, yakni 16 sebagai pemain dan 14 saat menjadi pelatih.
Saat menjadi pelatih Barcelona, Guardiola membawa strategi tiki-taka yang berhasil menyukseskan klub tersebut memenangi Liga Champions 2008-2009 dan 2010-2011.
Pep Guardiola merupakan salah satu tokoh yang gencar mendukung kemerdekaan Catalonia.
Dalam acara dukungan untuk referendum kemerdekaan Catalonia, Guardiola turut menyampaikan pidatonya.
7. Xavi Hernandez (1980)
Pada masa kejayaannya di Barcelona, Xavi berduet dengan Andres Iniesta di lini tengah dan tampil fantastis.
Kehebatan Xavi mencakup dalam segi taktik, merebut bola, dan kontrol permainan.
Hal itu yang membuat Xavi tak tergantikan pada masa kejayaan Barcelona.
Pemain kelahiran Terassa, Barcelona, itu memiliki rekor sebagai pesepak bola yang tampil terbanyak, yakni dalam 822 laga.
8. Victor Valdes (1982)
Valdes merupakan eks kiper nomor satu Barcelona dan termasuk kiper terbaik klub sepanjang sejarah.
Kiper yang sudah pensiun itu menyabet gelar sebagai penjaga gawang terbaik dengan waktu clean-sheet terlama di kompetisi resmi, yakni 896 menit pada musim 2010-2011.
Bersama Ramallets, Valdes mengantongi lima trofi Zamora.
9. Carles Puyol (1978)
Sejak bergabung pada 1995, Barcelona merupakan satu-satunya klub yang dibela Puyol dalam karier sepak bolanya.
Awalnya pemain kelahiran Catalonia itu merupakan seorang kiper.
Kemudian ia berubah posisi menjadi striker, lalu pasca-bergabung dengan Barcelona, Puyol kembali menjadi pemain bertahan.
(Baca Juga: Minus 7 Poin dari Barcelona, Real Madrid Tinggal Punya Peluang Juara 3 Persen?)
Meski tergolong pemain yang pendek, namun kekuatan Puyol membuatnya cakap dalam duel udara dan mampu mengalahkan striker lawan yang lebih tinggi.
Puyol merupakan pemimpin hebat dan contoh bagi rekan-rekan timnya karena kedisiplinan, kebanggaan, dan loyalitas pada Barcelona.
10. Sergio Busquets (1988)
Pemain kelahiran Barcelona itu bergabung dalam klub pada 2005 dan segera dipromosikan untuk masuk di tim utama.
Busquets merpakan gelandang serbabisa dengan inteligensi lapangan dan penempatan posisi yang baik.
Ia mampu menciptakan benteng perlindungan yang kuat dalam lini bertahan Barcelona sehingga mampu menstabilkan permainan dari tengah.
Ayahnya, Carles Busquets, dulunya juga merupakan kiper Barcelona. Mereka pun menjadi pasangan ayah-anak ketiga yang memenangi kompetisi klub top Eropa dalam tim yang sama.
DATO: Carles Busquets ganó la Champions en 1992. Más tarde, su hijo Sergio también lo haría con el Barcelona. pic.twitter.com/p2qK04WdxZ
— Mundi Futbol (@MundiFutbolInfo) October 23, 2015