Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia 2018 Membuktikan bahwa Gelandang Bertahan Punya Prospek Cerah Menjadi Pelatih

By Putra Rusdi Kurniawan - Minggu, 8 Juli 2018 | 22:59 WIB
Ekspresi pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, saat memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa Grup A menghadapi Luksemburg di Stadion Municipal Toulouse, Prancis, pada Minggu (3/9/2017). (FRANCK FIFE / AFP)

Piala Dunia 2018 menjadi bukti bahwa para mantan gelandang bertahan memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pelatih hebat.

Piala Dunia 2018 telah memasuki babak semifinal, empat negara terbaik yaitu Kroasia, Inggris, Prancis serta Belgia kini bersaing untuk memperebutkan dua tiket menuju final yang akan digelar di Stadion Luzhniki.

Keempat negara yang lolos ke semifinal Piala Dunia 2018 ini memiliki sebuah persamaan yaitu dilatih oleh pelatih yang saat bermain biasa melakoni peran sebagai gelandang bertahan.

Zlatko Dalic (Kroasia), Gareth Southgate (Inggris), Didier Deschamps (Prancis) serta Roberto Martinez (Belgia) adalah mantan gelandang bertahan yang sukses membawa anak asuhannya berlaga di babak semifinal Piala Dunia 2018.

Nama Didier Deschamps dan Gareth Southgate tentu tak asing bagi penikmat sepak bola di masa lalu.

Didier Deschamps adalah gelandang bertahan andalan timnas Prancis pada rentang waktu 1989-2000.

(Baca juga: Kumpulan Meme Kocak Tersingkirnya Brasil dari Piala Dunia 2018, Neymar Paling Ngenes!)

Sebagai pemain, Deschamps sukses meraih gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 sebagai kapten Le Blues.

Selain itu pria 49 tahun ini juga bermain di klub-klub besar Eropa seperti Juventus, Chelsea dan Valencia.

Sedangkan Gareth Southgate adalah pemain serba bisa bagi timnas Inggris.

Southgate meski posisi aslinya adalah bek tengah namun juga kerap bermain sebagai gelandang bertahan bersama tim Tiga Singa.

Sementara dua pelatih semifinalis Piala Dunia 2018 lain yaitu Zlatko Dadic dan Roberto Martinez punya nasib yang sedikit berbeda dari Deschamps dan Southgate saat masih bermain.

Kariernya Dadic dan Martinez saat masih bermain sebagai gelandang bertahan tak terlalu mengkilap dan tak pernah merasakan berseragam tim nasional.


Dennis Bergkamp (kiri) dari Arsenal melepaskan tembakan yang melewati Gareth Southgate (Middlesbrough) dalam laga Piala FA di Old Trafford, Manchester, 14 April 2002. ( PAUL BARKER/AFP )

Pelatih timnas Kroasia, Zlatko Dalic kariernya sebagai gelandang bertahan hanya berkutat di tim-tim asal Yugoslavia.

(Baca juga: Usai Jadi Pahlawan Inggris, Harry Maguire Langsung Hampiri Wanita Cantik di Tribun Stadion)

Sementara Roberto Martinez yang berasal dari Spanyol justru namanya mulai dikenal saat menjadi andalan klub-klub kasta kedua Liga Inggris.

Meski gagal bersinar saat masih berstatus sebagai seorang pemain, kondisi ini tak menghalangi karier Dalic dan Martinez di dunia kepelatihan.

Fakta empat pelatih semifinalis Piala Dunia 2018 ini semakin memperpanjang daftar para gelandang bertahan yang sukses menjadi pelatih.

Tercatat para pelatih kelas dunia seperti Pep Guardiola, Antonio Conte, Diego Simeone juga merupakan seorang gelandang bertahan saat bermain.

Hal ini semakin menunjukan bahwa seorang gelandang bertahan harus memiliki pemahaman taktik yang bagus.

Sekaligus menepis stereotip bahwa tugas pemain di posisi ini hanya sekadar menghentikan serangan lawan.

Para gelandang bertahan ini dianggap hanya bermodal stamina bagus, keberanian berduel, dan rela melakukan pelanggaran.

Padahal yang sebenarnya, mereka dituntut memahami taktik dengan baik sebab tugas mereka membaca pergerakan musuh sekaligus juga harus bisa memulai serangan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P