Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca Juga: Bjorn Kuipers, Wasit Piala Dunia yang Mampu Sponsori Pebalap F1!)
Swiss memiliki 24 persen warga imigran dari keseluruhan populasi di negara tersebut.
Semifinalis Piala Dunia 2018, Inggris dan Belgia, sama-sama menggunakan 47,8 persen pemain keturunan di dalam skuat Piala Dunia 2018.
Di Inggris ada Raheem Sterling yang keturunan Jamaika dan Dele Alli yang berasal dari Nigeria, lalu di Belgia ada Romelu Lukaku dan Vincent Kompany yang memiliki darah Kongo.
‘When things were going well...they were calling me Romelu Lukaku, the Belgian striker. When things weren’t going well, they were calling me Romelu Lukaku, the Belgian striker of Congolese descent.’ #WorldCup pic.twitter.com/WoWS0ye2BA
— Duncan Castles (@DuncanCastles) July 9, 2018
Satu semifinalis lainnya, Kroasia, belum diketahui memiliki berapa persen imigran di dalam timnas lantaran OECD tak merilis datanya.
Akan tetapi, berdasarkan data CIES Football Observatory, 15,4 persen pemain timnas Kroasia lahir di luar negaranya.
Contohnya Ivan Rakitic yang lahir di Swiss dan Dejan Lovren yang lahir di Bosnia.
(Baca Juga: Membeli Cristiano Ronaldo = Mendatangkan Mesin Uang)
Pemain imigran yang ada di dalam tim kerap mendapat perlakuan yang berbeda.
Romelu Lukaku pernah terang-terangan mengakui itu.
"Saat semua berjalan dengan baik, saya membaca berita dan mereka memanggil saya Romelu Lukaku, penyerang Belgia," ujar penyerang Manchester United itu, dilansir BolaSport.com dari Player Tribune.
"Namun jika kami tak mendapat hasil maksimal, mereka memanggil saya Romelu Lukaku, penyerang Belgia keturunan Kongo," katanya menambahkan.