Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kroasia, Menembus Final Piala Dunia 2018 di Tengah Masalah

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 14 Juli 2018 | 14:43 WIB
Pemain Kroasia, Mario Mandzukic dan Ivan Rakitic, memastikan bahwa fotografer Yuri Cortez baik-baik saja setelah tertimpa para pemain yang merayakan gol dalam laga semifinal Piala Dunia 2018 melawan Inggris, Rabu (11/7/2018) di Luzhniki Stadium, Moskow. (MLADEN ANTONOV/AFP)

Kroasia berpeluang membuat sejarah dengan menjadi juara baru piala dunia andai sanggup mengalahkan Prancis pada laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018).

Sejauh ini, kiprah Luka Modric dkk pada turnamen sepak bola terbesar sedunia ini diwarnai sejarah yang kompleks.

Negara Kroasia baru merdeka pada tahun 1991 setelah sebelumnya menjadi bagian dari Yugoslavia.

(Baca juga: Kroasia Dibayangi Kutukan Kiper AS Monaco di Final Piala Dunia)

Meski begitu, tim nasional (timnas) sepak bola berjulukan Vatreni atau The Blazers itu hanya butuh lima tahun untuk unjuk gigi di dunia sepak bola.

Kroasia sukses menembus perempat final Piala Eropa 1996.

Namun, kejutan terbesar terjadi pada Piala Dunia 1998.

Saat itu, Zvonimir Boban dkk maju hingga ke babak semifinal sebelum kalah oleh Prancis 0-3.

Alih-alih terpuruk dengan kegagalan menembus final piala dunia pertama mereka, Kroasia justru bangkit pada perebutan tempat ketiga dan menang atas Belanda.

Dua dekade setelah momen tersebut, Kroasia kini menjadi finalis Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Meski kiprah mereka tidak sekonsisten negara-negara besar lain, sepak bola selalu jadi olahraga nomor satu di Kroasia.

Timnas Kroasia yang meraih perunggu pada Piala Dunia 1998 terdiri dari pemain-pemain yang memperkuat tim Yugoslavia pada Piala Dunia U-20.

Mereka adalah Davor Suker, Zvonimir Boban, Robert Jarni, serta Robert Prosinecki.

(Baca juga: Alami Cedera Serius, Lonzo Ball Dinanti Meja Operasi)

Kroasia juga terkenal sebagai rumah bagi Hajduk Split yang memproduksi pemain seperti Alen Boksic hingga Slaven Bilic yang pernah melatih timnas.

Meski demikian, sepak bola di Kroasia juga tidak lepas dari gangguan, terutama dari aspek korupsi.

Industri sepak bola Kroasia dikuasai segelintir pihak, salah satunya adalah Zdravko Mamic.

Mamic adalah Presiden Klub Dinamo Belgrade dan kerap direken jadi penguasa sepak bola Kroasia.

Dia juga terkenal sering mengemplang uang transfer pemain.

Mamic sempat didakwa hukuman penjara 6 tahun 4 bulan, tetapi berhasil kabur ke Bosnia.

Salah satu pemain yang terlibat dengan Mamic adalah Luka Modric, tepatnya saat dia pindah ke Tottenham Hotspur pada tahun 2008.

Mamic terindikasi mengantongi uang transfer Modric.


Ekspresi gelandang dan kapten Kroasia, Luka Modric,, setelah timnya lolos ke final Piala Dunia 2018 dan mengalahkan Inggris di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Sosok yang kini bermain untuk Real Madrid itu pun harus maju sebagai saksi untuk kejahatan Mamic.

Hanya, Modric kini dianggap memberi kesaksian palsu karena tidak memberi keterangan memadai soal praktek korupsi Mamic.

Modric ditengarai akan menghadapi tuntutan setelah Piala Dunia 2018.

Toh, dengan kekisruhan di sepak bola domestik, timnas Kroasia bermain gagah berani pada Piala Dunia 2018, termasuk saat harus melakoni tiga pertandingan fase gugur melalui perpanjangan waktu.

Mereka pun berpeluang menjadi juara baru dalam sejarah Piala Dunia jika sanggup mengalahkan Prancis pada laga final.

Bisakah tim Kroasia memberikan angin segar di iklim gerah sepak bola lokal mereka?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P