Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Murka karena Laga Terganggu, Dejan Lovren Banting Seorang Penyusup

By Kautsar Restu Yuda - Senin, 16 Juli 2018 | 07:40 WIB
Bek timnas Kroasia, Dejan Lovren, membanting seorang penyusup saat laga final Piala Dunia 2018 berakhir dengan kemenangan 4-2 Prancis, di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Minggu (15/07/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Sekitar menit 52, laga final Prancis kontra Kroasia terhenti akibat masuknya 4 penyusup ke lapangan. Bek Kroasia, Dejan Lovren, bereaksi keras terhadap para penyusup.

Partai puncak Piala Dunia 2018 diwarnai kejadian yang tak terduga.

Sekelompok orang berlari ke dalam lapangan menggunakan kemeja putih, berdasi, dan bertopi.

Menurut laporan Associated Press yang dicuplik BolaSport.com, kelompok tersebut adalah sebuah grup band punk bernama Pussy Riot.

(Baca Juga: [PILIHAN] Final Piala Dunia 2018, Partai Puncak Paling Seru Kedua dalam Sejarah)

Mereka adalah kelompok yang menentang kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dinilai melakukan penangkapan illegal terhadap para pengunjuk rasa.

Selain itu Pussy Riot meminta para tahanan politik Putin untuk dibebaskan dan meminta adanya persaingan politk yang sehat.

Sekitar 4 orang bagian dari Pussy Riot berlari dan menghampiri beberapa pemain.

Salah dua pemain yang didatangi adalah striker Prancis, Kylian Mbappe, dan bek Kroasia, Dejan Lovren.

Mbappe bereaksi tenang dan hanya membalas ajakan sang penyusup untuk melakukan tos.

Sementara Lovren bereaksi berbeda, yakni dengan membanting pria yang menghampirinya sambil meminta pria tersebut untuk keluar lapangan.

(Baca Juga: [POPULER] Prancis Sang Juara Sempurna, tetapi Tinggalkan Setitik Cela di Piala Dunia 2018)

"Saya tidak mengerti bagaimana mungkin mereka lari ke lapangan. Saya pikir, tidak tahu," ucap Lovren pada wawancara di Mixed Zone Luzhniki Stadium yang dihadiri BolaSport.com.

"Saya marah pada saat itu. Saya marah karena hingga saat itu kami bermain bagus lalu terjadi gangguan. Saya kehilangan ketenangan, saya memegangnya dan melemparnya ke rumput," ujarnya.

Bek Liverpool itu layak kesal mengingat Kroasia tengah tertinggal 1-2 dari Prancis.

Kalah dari Prancis, Luka Modric Lanjutkan Tradisi Seperempat Abad https://t.co/LiSgxna7o1

— BolaSport.com (@BolaSportcom) 15 Juli 2018

Seperti yang sudah diwartakan BolaSport.com secara langsung dari vanue final, pihak keamanan langsung memperketat jumlah steward yang bertugas untuk mengawasi tribune penonton setelah kejadian tersebut.

Jarak para steward yang pekerjaannya adalah memerhatikan tribune dari sisi lapangan bermain tersebut, tampak tak lebih dari satu rentang tangan orang dewasa.

Hal ini sangat berbeda sekali dengan sebelum kejadian tersebut ketika ada jarak sekitar 4-5 meter per steward yang berjaga.

(Baca Juga: Nasib Suram Putra Sulung Zinedine Zidane, Berganti 3 Klub dalam Semusim)

Pada akhir laga yang digelar di Luzhniki Stadium, Moskow, Minggu (15/7/2018) itu Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018.

Empat gol Les Bleus hanya mampu dibalas dua gol oleh Kroasia.

Gelar tersebut menjadi yang kedua bagi Prancis, sementara Kroasia gagal meraih titel Piala Dunia perdana mereka.

(Baca Juga: Penjualan Kostum Neymar Hanya Seujung Kuku Cristiano Ronaldo )

 

Tentu saja, Si Gundul dan tim Bola serta Bolasport hadir langsung di final Piala Dunia 2018 demi bisa menyampaikan berita yang cepat, akurat, dan mendalam untuk BolaSporter. #pialadunia2018 #pildunbarengbola #kgpialadunia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P