Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Generasi 1993 yang banyak menghuni skuat Prancis saat ini pernah merasakan nikmat menjadi juara dunia. Mereka bakal diuji di level yang lebih tinggi.
Penulis: Sem Bagaskara
Prancis adalah gudang pemain muda jempolan. Mereka cukup sering berjaya di turnamen level junior.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dihukum Penjara 2 Tahun dan Denda 305 Miliar)
Salah satu pencapaian tertinggi muncul pada 2013 saat Paul Pogba cs. tampil sebagai kampiun Piala Dunia U-20 yang digelar di Turki. Tim tersebut banyak dihuni oleh pemain kelahiran 1993.
Sejumlah jebolan skuat juara dunia U-20 di Turki kini tergabung dalam pasukan Les Bleus yang siap bertempur di Piala Dunia 2018.
Mereka adalah Pogba, Samuel Umtiti, Florian Thauvin, dan Alphonse Areola.
(Baca Juga: Neymar Rela Tak Jadi Pemain Terbaik asal Brasil Juara Piala Dunia 2018)
"Tim menunjukkan atmosfer bagus saat latihan. Hal itu akan memungkinkan kami melangkah jauh di Piala Dunia. Saya adalah generasi 1993 dan tim memiliki banyak pemain dari generasi tersebut," ujar Thauvin di Sport 24.
Generasi 1993 memang mendominasi Prancis. Namanama seperti Raphael Varane dan Nabil Fekir juga lahir di tahun tersebut.
Harmoni menjadi kunci. Prancis bermaterikan pemain yang seumuran. Hanya ada enam nama yang lahir sebelum tahun 1990, yakni Hugo Lloris (1986), Steve Mandanda (1985), Adil Rami (1985), Blaise Matuidi (1987), Steven Nzonzi (1988) dan Olivier Giroud (1986).
(Baca Juga: Neymar: Saya Pemain Terbaik Dunia karena Ronaldo dan Messi Datang dari Planet Lain)
"Kami semua teman baik dan saling mengerti satu sama lain," ujar Thauvin. Kekompakan dan gairah muda Prancis menjadi modal utama mereka untuk menekuk Australia di laga perdana Grup C.
Socceroos, julukan Australia, patut merasa jeri. Dalam empat bentrokan kontra Les Bleus, representasi AFC itu hanya sekali menang, persisnya di ajang Piala Konfederasi 2001.
Inter Milan Tolak Tawaran 1 Triliun dari Manchester United untuk Bek Muda Ini https://t.co/lWzWZaGZYT
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 16, 2018
Kala itu, Australia menang tipis 1-0. Selebihnya, hasil akhir lebih condong ke kubu Prancis yang mengumpulkan dua kemenangan dan satu skor imbang.
Pada pertemuan teranyar versus Australia, Les Bleus berpesta pora. Mereka menang enam gol tanpa balas pada Oktober 2013.
(Baca Juga: Negara Ini Jadi Jagoan Pemain Persib Bandung di Piala Dunia 2018)
Kapten Australia, Mile Jedinak, turut bermain dalam laga itu. Jedinak cs kini mesti bermain dengan penuh rasa percaya diri agar bencana lima tahun silam tak terulang.
"Saya ingin mengolongi Paul Pogba," kata pemain muda Socceroos, Daniel Arzani, dalam sesi tanya jawab dengan fan via media sosial beberapa waktu silam.
(Baca Juga: Gedung Ikonik di Rusia Diambil Alih Fan Amerika Latin)
Rasa percaya diri Arzani bisa memberikan inspirasi. Kaki Pogba memang panjang dan bukan mustahil tercipta ruang besar di antaranya. Tapi, tetap saja mengolongi Pogba bukanlah pekerjaan mudah, apalagi mengalahkan Prancis.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada