Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Duo pemain Liga Inggris, Granit Xhaka (Arsenal) dan Xherdan Shaqiri (Stoke City) berhasil menjadi penentu kemenangan timnas Swiss atas timnas Serbia.
Berlaga di Stadion Kaliningrad, Jumat (22/6/2018) waktu setempat, timnas Swiss berhasil menang dramatis atas timnas Serbia dengan skor 2-1.
Tertinggal lewat gol Aleksandar Mitrovic pada menit kelima, Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka berhasil balikkan keadaan dengan gol keduanya di menit ke-52 dan 90'.
Hasil ini membuat timnas Swiss membuka kesempatan untuk lolos ke babak 16 besar kembali lebar.
Namun, sosok Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka tak hanya disorot dalam laga tersebut sekadar karena mencetak gol.
(Baca Juga: Bukti Ini Membenarkan Timnas Argentina dan Lionel Messi Tak Saling Cocok)
Keduanya ternyata menjadi perhatian lantaran selebrasi kontroversial yang dilakukan saat kedua gol Swiss dicetak.
Baik Shaqiri maupun Xhaka sama sama membuat simbol lewat tangannya seperti burung yang mengepakkan sayap dan menempelkannya di tengah dada.
loool Xhaka & Shaqiri doubling down with the Albanian eagle celebrationpic.twitter.com/UCugIIe1ZS
— ㅤ (@6Flavs) June 22, 2018
Ternyata, itu adalah simbol dari Burung Elang negara Albania yang berusaha ditunjukkan Shaqiri dan Xhaka kepada dunia.
(Baca Juga: Ini 4 Ekspresi Lionel Messi di Laga Argentina Vs Kroasia, Tertekan dan Frustrasi?)
Dan, kedua simbol tersebut ternyata merujuk pada pengalaman kedua pemain dengan negara Serbia.
Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka berasal dari keluarga imigran dan memiliki darah dari Kosovo dan Albania, dua wilayah yang sempat berkonflik dengan Serbia.
Dilansir BolaSport.com dari laman NBC Sports, Shaqiri lahir di Kosovo sebelum pindah ke Swiss bersama orang tuanya dan tiga saudara kandungnya ketika dia baru berusia satu tahun.
Kepindahan Shaqiri ternyata disebabkan dengan kegaduhan yang terjadi di Kosovo dengan pemerintah Serbia.
(Baca Juga: Duet Paulo Dybala dan Lionel Messi Mustahil Terjadi Selama Masih Ada Jorge Sampaoli)
Kosovo lalu mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008, namun tidak diakui sebagai bangsa yang berdaulat oleh Serbia.
Kisah yang hampir mirip pun dialami oleh Granit Xhaka yang juga memiliki darah keturunan Albania.
Ayah Xhaka sebelumnya berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pemerintahan komunis Yugoslavia di Kosovo.
Namun, sang ayah harus dipenjara dengan hukuman yang lama setelahnya.
(Baca Juga: Kualitas Lionel Messi Sebagai Pemimpin Tim Tak Sebagus Cristiano Ronaldo)
Hubungan politik Albania dan Serbia inilah yang membuat kedua pemain ingin menyampaikan pesan tersebut lewat selebrasi gol ke gawang Serbia.
Bahkan setelah pertandingan, Xhaka mengunggah gambar perayaannya di Instagram Stories miliknya.
Dalam unggahan tersebut, gambar selebrasi Granit Xhaka disertai dengan teks yang juga cukup kontroversial.
"(Lihat) ini Serbia, inilah mengapa mereka memanggilku Granit Kosovo!,” dalam sebuah bahasa Albania jika diterjemahkan secara kasar.
(Baca Juga: Striker Nigeria: Membobol Gawang Argentina Tak Sulit bagi Saya!)
Xhaka lalu menghapus postingan tersebut dan menggantinya dengan gambar dari perayaannya bersanding dengan Shaqiri
"Kita berhasil, bro!" tulis Xhaka dalam keterangan di ungahan terbarunya.
Akibat selebrasi ini, FIFA dikabarkan akan mengusut keterlibatan Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.
Pasalnya, FIFA sangat menentang segala jenis demonstrasi politik atau keterlibatan politik di dunia sepak bola, termasuk dalam selebrasi gol yang dilakukan seorang pemain di lapangan.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)