Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Israel Ikut Mendukung Arab Saudi agar FIFA Pindahkan Piala Dunia 2022 dari Qatar

By Aditya Fahmi Nurwahid - Selasa, 17 Juli 2018 | 22:32 WIB
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencium trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( ADRIAN DENNIS / AFP )

Piala Dunia 2022 yang sejatinya akan digelar di jazirah Arab sepertinya akan  menemui hadangan dari negara-negara di timur tengah.

Qatar sebelumnya telah berhasil memenangi undian sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Namun, terpilihnya Qatar ternyata tidak disetujui oleh beberapa negara di jazirah Arab, yang dikenal dengan kelompok sekutu Arab Saudi.

Dilansir BolaSport.com dari media The New Arab, Arab Saudi yang didukung Uni Emirat Arab dan Bahrain menolak keras diselenggarakannya Piala Dunia 2018 di Qatar.

Masalah muncul bukan karena ajang Piala Dunia-nya, namun kelompok ini memperingatkan soal keamanan Qatar jika Piala Dunia 2022 digelar di sana.

(Baca Juga: Fenomena Kiper Blunder di Piala Dunia 2018, Jangan-jangan Ini Penyebabnya!)

Dalam laporan The New Arab, Qatar adalah negara yang disinyalir menjadi pusat perkembangan faham radikal dan terorisme.

Kampanye ini berkembang, bahkan kini Israel pun kabarnya ikut menolak penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Qatar.

Dilansir The New Arab dari surat kabar Maariv, salah satu anggota parlemen Israel, Nava Boker, telah mengirimkan surat terbuka untuk FIFA mengenai rencana ini.

Nava Boker mendesak FIFA untuk mengevaluasi rencana penetapan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.


Piala Dunia 2022 di Qatar tak digelar pada bulan tradisinya, Juni-Juli.(ASOSIASI SEPAK BOLA QATAR)

(Baca Juga: Selama Piala Dunia 2018, 25 Juta Serangan Teror Dihadapi Rusia!)

Bahkan, senator yang mendukung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ini melibatkan dua kelompok, Hizbullah dan Hamas, sebagai alasan besar Piala Dunia 2022 tidak boleh digelar di Qatar.

"Qatar dikenal karena dukungannya yang berkembang untuk organisasi Hamas dan Hizbullah," tulis Boker lewat surat terbukanya yang diterjemahkan The New Arab.

"Qatar juga telah membiayai dan masih membiayai negara Iran dalam terorisme ... dan sangat melanggar hak asasi manusia jutaan pekerja migran tidak berdokumen di bawah kekuasaannya," tulisnya menambahkan.

(Baca Juga: Membaca Mulut Indra Sjafri, Timnas U-19 Indonesia Dibentuk Tak Sekadar untuk Gelar Juara)

Di sisi lain, banyak negara yang masih mendukung Qatar untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Terlebih, jika Qatar benar-benar menjadi tuan rumah, maka Piala Dunia edisi 2022 akan digelar pertama kali tidak sesuai tradisi.

Jika biasanya Piala Dunia selalau digelar pada musim panas, di bulan Juni hingga Juli, maka Piala Dunia kemungkinan akan digelar di musim dingin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P