Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Heran Cristiano Ronaldo Marah, Laga Melawan Iran Ternyata Merupakan Pelampiasan Dendam Selama 8 Tahun

By Nina Andrianti Loasana - Selasa, 26 Juni 2018 | 15:17 WIB
Reaksi penyerang timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, setelah eksekusi penaltinya gagal menjebol gawang Iran yang dikawal Alireza Beiranvand dalam laga Grup B Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Saransk, 25 Juni 2018. ( JACK GUEZ/AFP )

Hal ini dikarenakan pertandingan tersbut merupakan pertemuan kembali Ronaldo dengan pelatih Iran, Carlos Queiroz.


Ekspresi pelatih Iran, Carlos Queiroz, dalam laga Grup B Piala Dunia 2018 kontra Spanyol di Kazan Arena, Kazan, Rusia pada 20 Juni 2018.(LUIS ACOSTA/AFP)

Awalnya Queiroz merupakan orang yang sangat dekat dengan Ronaldo saat berada di Manchester United dan Timnas Portugal, sebelum hubungan keduanya berubah sangat buruk.

Queiroz dan Sir Alex Ferguson dikenal dekat dengan dengan Ronaldo di Old Trafford ketika sang bintang kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di Manchester dan kehilangan sang ayah tak lama kemudian.

"Carlos merawat Ronaldo, sebagaiamana yang anda harapkan ketika ada seorang anak muda kehilangan seorang ayah. Jika Ronaldo tak bisa meminta bantuan dari Carlos, pada siapa lagi ia dapat menminta bantuan?" tulis Sir Alex dalam Biografinya pada 2013.

(Baca Juga: 3 Skenario Kelolosan Jerman ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2018)

Mereka amat dekat hingga striker Manchester United, Ruud van Nistelrooy, bahkan menyebut Queiroz sebagai ayah Ronaldo.

Namun hubungan mereka memburuk ketika keduanya berkerja sama di Timnas Portugal.

Ronaldo membenci strategi pertahanan Queriroz, dan Ronaldo hanya mampu mencetak 1 gol untuk Portugal dalam 16 bulan jelang Piala Dunia 2010.

Setelah kekalahan menyakitkan melawan Spanyol di babak 16 besar, Ronaldo mengatakan dengan ketus pada wartawan "Tanya Queiroz" ketika ditanya mengenai alasan kekalahan Portugal.