Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala Dunia edisi tahun 2018 masih belum juga berhenti menghadirkan kejutan dalam rangkaian penyelenggaraannya.
Kali ini, Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia itu kembali menyodorkan cerita tak terduga, yaitu kegagalan sang juara bertahan, timnas Jerman, lolos ke babak 16 besar.
Langkah timnas Jerman harus terhenti di fase grup setelah secara tak dramatis ditumbangkan timnas Korea Selatan pada laga terakhir Grup G, dengan skor 0-2 di Kazan Arena, Rabu (27/6/2018).
Kekalahan ini membuat skuat besutan Joachim Loew harus finis di posisi buncit.
Kegagalan juara bertahan untuk melaju ke babak 16 besar memang merupakan hal yang telah terjadi pada tiga edisi berturut-turut, dan terjadi sebanyak empat kali dalam lima gelaran Piala Dunia terakhir.
(Baca Juga: Inilah Sederet Kekhawatiran Lionel Messi Seusai Dipastikan Jumpa Prancis di Babak 16 Besar)
Namun, yang paling parah dari kegagalan Jerman lolos dari gase grup ialah lantaran hal ini belum pernah terjadi selama 80 tahun.
Selama sejarah keikutsertaan Jerman di Piala Dunia, mereka hanya dua kali tersisih di putaran pertama. Kali pertama Der Panzer mengalaminya adalah pada edisi 1938 di Prancis atau 80 tahun yang lalu.
Kegagalan Manuel Neuer dkk ini langsung menjadi buah bibir di negara asalnya. Sejumlah media lokal bahkan memberikan kritikan tajam atas kegagalan ini.
Koran lokal Jerman, Bild, memberitakan kekalahan ini dengan kritik yang sangat pedas.
(Baca Juga: Mohamed Salah Pertimbangkan Pensiun dari Timnas Mesir usai Terlibat Masalah Politik)
Bahkan, Bild membubuhkan judul yang begitu jelas: "Ini adalah aib terbesar di sejarah keikutsertaan Jerman di Piala Dunia."
Gelaran yang digelar empat tahunan ini memang masih menyimpan kutukan yang masih bertahan di ajang Piala Dunia sejak tahun 2002.
Setiap negara yang menjuarai Piala Dunia dipastikan akan tersingkir di fase grup pada edisi selanjutnya.
Timnas Prancis menjadi yang pertama merasakan kutukan ini. Berstatus sebagai juara Piala Dunia 1998, Les Blues justru hanya menjadi juru kunci Grup A pada Piala Dunia 2002.
(Baca juga: 5 Pilar Inti Inggris Terancam Dampak Rencana Perombakan Skuat Sang Pelatih, Termasuk Harry Kane)
Kutukan tersebut terulang pada kasus timnas Italia di Piala Dunia 2010. Timnas Italia yang saat itu berstatus sebagai juara Piala Dunia 2006 menjadi juru kunci Grup F pada edisi setelahnya.
Juara Piala Dunia 2010, timnas Spanyol, juga terkena kutukan ini. La Furia Roja hanya mampu menempati peringkat ketiga Grup B Piala Dunia 2014.
Kini. timnas Jerman juga terjangkiti kutukan tersebut setelah mengakhiri fase grup sebagai juru kunci Grup F di bawah Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan.
Satu-satunya tim yang berhasil lolos dari kutukan ini ialah timnas Brasil. Timnas Brasil yang menjadi juara Piala Dunia 2002 mampu melaju hingga babak perempat final edisi selanjutnya (2006).
(Baca juga: Ikuti Jejak Terens Puhiri, Penyerang Muda Malaysia Buat Sejarah di Liga Thailand)