Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sedangkan pada laga melawan Prancis dan Peru, tim berjuluk Socceroos itu meraih hasil minor.
Pemain berdarah Indonesia-Italia itu sempat menyampaikan bahwa ia bakal diturunkan oleh Van Marwijk, tidak seperti pada Piala Dunia 2014 di mana ia tak bermain satu partai pun.
“Itu (kegagalan di Piala Dunia 2014) membuat saya sangat lapar dan bertekad, dan saya berkata pada diri sendiri bahwa suatu hari saya akan kembali ke Piala Dunia dan bermain di lapangan!” tuturnya seperti dinukil BolaSport.com dari Fox Sports Australia pada 31 Mei 2018.
Tim Paling Sempurna Sudah Gugur, 4 Tim Play-off Eropa Justru Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2018 https://t.co/1YJhEAzqrA
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 29 Juni 2018
“Saya kembali ke rumah setelah itu (Piala Dunia 2014), dan seluruh pengalaman yang telah memberi saya begitu banyak, dari pelatihan hingga hanya berada di lingkungan itu. Saya menggunakan itu untuk memiliki musim yang baik dengan Swindon," kata pemain jebolan akademi Tottenham Hotspur itu.
Massimo Luongo pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa Piala Dunia 2014 sempat membuatnya frustrasi.
Kala itu pemain kelahiran Sydney, Australia ini tak diturunkan satu detik pun oleh pelatih Australia kala itu, Ange Postecoglou.
Jalan Lapang Harry Kane Cs Lampaui Prestasi Terbaik Generasi Emas Inggris di Piala Dunia https://t.co/208bMKiiTI
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 29 Juni 2018
Pada Piala Dunia 2014, timnas Australia tergabung di grup neraka bersama Belanda, Cile, dan Spanyol.
Pada turnamen yang digelar di Brasil tersebut, tim beralias Socceroos tak berhasil meraih satu pion pun dan menjadi juru kunci.
"Tentu saja itu membuat frustrasi. Tapi saya sangat bahagia dan beruntung berada di sana. Ada beberapa (pemain) cedera yang memungkinkan saya untuk menyelinap masuk, tetapi saya tidak bisa bermain di Piala Dunia,” ujar Luongo.
(Baca Juga: 10 Bintang Berpeluang Tak Pulang ke Klubnya Usai Piala Dunia 2018, Ada Neymar dan Ronaldo)
“Itu sedikit mengintimidasi. Saya tidak merasa layak untuk berada di skuat seperti (pemain) yang lain, karena saya belum melalui babak kualifikasi. Jadi itu sedikit menegangkan,” ucapnya lagi.
Harapan dan keyakinan tersebut tinggal cerita, sebab Massimo Luongo kembali hanya menjadi pemain penghangat bangku cadangan seperti di Piala Dunia 2014.
(Baca Juga: Keinginannya Terpenuhi, Jose Mourinho Patut Berterima Kasih kepada Brasil)
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on