Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Uruguay, Oscar Washington Tabarez adalah arsitek ada di belakang manjurnya strategi La Celeste dalam efektifitas serangan dan ketangguhan sektor lini belakang. Tabarez tidak memuja-muja strategi penguasaan bola.
Uruguay berhasil menumbangkan Portugal pada babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Kedua tim bertemu di Stadion Fisht, Sochi, pada Minggu (1/7/2018) dinihari WIB.
Dua gol dari Edinson Cavani mampu mengantarkan La Celeste ke perempat final, dimana Portugal hanya dapat mencetak satu gol lewat Pepe.
(Baca juga: Inilah Kata-kata Cristiano Ronaldo soal Pertanyaan Pensiun dari Timnas Portugal)
(Baca juga: Saat Evan Dimas Absen, Ilham Udin Tampil Penuh dan Bawa Selangor FA Mencapai Final)
Kemenangan Uruguay tersebut tidak berbanding lurus dengan persentase penguasaan bola yang mereka catatkan.
Pasukan Oscar Tabarez hanya mencatat 33 persen penguasaan bola.
Uruguay juga menciptakan peluang yang lebih sedikit dari pada Portugal.
(Baca juga: Bukti Terbaru Kekompakan Luis Suarez dan Edinson Cavani di Uruguay)
Mereka hanya mampu melakukan lima peluang, saat Portugal yang dimotori Cristiano Ronaldo mampu menciptakan 15 catatan itu.
Kendati demikian, pada akhirnya Uruguay-lah yang berhak maju ke babak 16 besar menghadapi Prancis.
(Baca juga: Timnya Menang Jelang Usia Ryuji Utomo yang ke-22 Tahun, Sang Pemain Dikartu Merah saat Baru Dua Menit Main)
(Baca juga: AC Milan Bermasalah, Bek Ini Berpeluang Memenuhi Keinginan Jose Mourinho untuk Manchester United)
Serangan yang efektif dan pertahanan kokoh mampu meredam perjuangan juara bertahan Piala Eropa tersebut.
Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez adalah arsitek di belakang manjurnya strategi La Celeste.
"Banyak asumsi yang salah, jika menguasai bola maka semakin banyak, maka banyak peluang mencetak gol," ucap Tabarez seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Saya pernah bekerja di Italia dan di sana penguasaan bola tidak dipuja-puja seperti di tempat lain," tutur pelatih AC Milan pada 1996 ini.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 Sejauh Ini Sukses, Pemerintah Moskow Langsung 'Bicara' soal Qatar)
Ditegaskan pria 71 tahun ini, meski sebuah tim tidak mempunyai banyak penguasaan bola, mereka juga dapat mengancam lawan dengan cara yang berbeda.
"Namun, Anda harus mempunyai pertahanan kuat yang mempunyai pemain berkualitas di lini belakang," tutur Tabarez.
"Kami selalu memilih strategi yang kami anggap paling baik."
(Baca juga: Jerman Masuk Kotak, Piala Dunia 2018 Seperti Liga Inggris)
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on