Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Foto Mo Salah dengan Diktator Chechnya Menjadi Kontroversi

By Taufan Bara Mukti - Selasa, 12 Juni 2018 | 20:13 WIB
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, sujud syukur setelah mencetak gol ke gawang Brighton and Hove Albion pada laga Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (13/5/2018). ( PAUL ELLIS/AFP )

Penyerang timnas Mesir, Mohamed Salah, membuat kontroversi dengan berfoto bersama Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov.

Ramzan Kadyrov merupakan Presiden Chechnya, sebuah negara federal di Rusia.

Ibu kota Chechnya, Grozny, dijadikan sebagai markas timnas Mesir dalam Piala Dunia 2018.

Sosok Kadyrov dikenal kerap membuat kontroversi dengan gaya kepemimpinannya yang unik.

Kadyrov merupakan seorang muslim yang menjadi pemimpin Chechnya setelah ditunjuk oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 2007.

Kadyrov memimpin Chechnya dengan mengandalkan kekuasaan dan kediktatorannya.

"Hukum federal sama sekali tak berlaku di Chechnya," ucap aktivis Ham Svetlana Gannushkina kepada New Yorker yang dikutip BolaSport.com.

"Tapi sistem hukum ala Chechnya juga tidak ada. Jadi, hanya ada satu hukum yang dapat dirumuskan dalam dua kata: perintah Ramzan (Kadyrov)," turut Gannushkina lagi.

Pada 2016, Organisasi Human Right Watch menyampaikan laporan bahwa para pengkritik Kadyrov dibungkam secara paksa.

Bahkan, tak jarang Kadyrov menggunakan kekerasan untuk membungkam kritik yang dialamatkan kepadanya.

Salah satu yang disebutkan dalam laporan itu adalah pembunuhan aktivis HAM Natalia Estemirova pada 2009.

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)

Ketika terbunuh, Estemiroba sedang menyelidiki kasus penculikan dan pembunuhan yang berlangsung pada awal pemerintahan Kadyrov.

Kontroversi soal Ramzan Kadyrov yang paling disoroti adalah kala dirinya membangun kamp konsentrasi untuk kaum homoseksual.

"Dia kadang-kadang menggunakan kekuatannya melebihi peraturan di Rusia dan bisa lolos dari hukuman," ujar Grigory Shvedov, editor Caucasian Knot, dilansir BolaSport.com dari The Guardian.

Ramzan Kadyrov merupakan putra dari Akhmad Kadyrov yang memimpin Chechnya dalam Perang Chechen I dan II antara kaum separatis Chechnya dengan Pemerintah Rusia.

Akhmad lalu membelot ke pihak Rusia lantaran menilai pengaruh Wahabi telah menyusupi Chechen, yang dia nilai sama bahayanya dengan Rusia.

(Baca Juga: Marcos Rojo Ungkap Keistimewaan yang Didapat Alexis Sanchez di Manchester United)

Pada 2003, Akhmad terbunuh dalam ledakan bom di Gronya, ibu kota Chechnya.

Pemilihan Gronya sebagai markas timnas Mesir bukanlah tanpa alasan.

Di tengah bulan Ramadan, para pemain Mesir bisa berbuka puasa dengan makanan halal yang dijual di daerah yang mayoritas dihuni kaum muslim tersebut.

Pada hari pertama timnas Mesir tiba di Rusia, Kadyrov terlihat hadir di sesi latihan.

Dia berfoto bersama Mohamed Salah dengan pose bersalaman. Media Rusia, Moscow Times, menyebut foto tersebut kontroversial.

Para netizen pun menanggapi foto Mo Salah dengan Kadyrov tersebut dengan berbagai komentar.


 

Teman dekat Alisson Becker, yang juga mantan kiper timnas Brasil, Claudio Taffarel ikut buka suara tentang masa depan kiper utama AS Roma tersebut. . komentarnya Bolasporter? #asroma #alissonbecker

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P