Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dramatis, Begini Kronologi Ayah Kapten Timnas Nigeria Diculik dan Disiksa Sebelum Laga Lawan Argentina

By Nina Andrianti Loasana - Sabtu, 7 Juli 2018 | 17:23 WIB
Kapten Timnas Nigeria, John Obi Mikel (zimbio.com)

Pemain Nigria, John Obi Mikel mengungkapkan kisah menyedihkan jelang laga Timnas Nigeria kontra Argentina di pertandingan terakhir grup D Piala Dunia 2018.

Mikel mengungkapkan bahwa ia mendapat kabar penculikan sang ayah hanya beberapa jam sebelum laga yang berlangsung pada Rabu, (27/6/2018).

Seorang anggota keluarga menyampaikan kabar menyedihkan ini pada Mikel ketika ia tengah berada di bus menuju stadion untuk menhadapi Argentina.

Eks pemain Chelsea ini mengatakan ia tidak bisa menyampaikan kabar ini pada siapapun karena tak ingin memecah konsentrasi rekan setimnya jelang laga.

"Saya bermain saat ayah saya berada di tangan penjahat. Saya harus menahan trauma yang saya rasakan. Saya mengetahuinya hanya 4 jam sebelum laga," ucap Mikel sebagaimana dilansir Bolasport.com dari Sportskeeda.

"Saya terguncang secara emosional dan saya harus membuat keputusan apakah saya siap bermain dalam kondisi mental seperti ini. Saya bingung. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan tapi, pada akhirnya, saya tahu saya tak bisa mengecewakan 180 juta penduduk Nigeria. Saya harus membuang pikiran itu jauh-jauh dari kepala saya dan berjuang membela negara saya terlebih dahulu," lanjutnya.

(Baca juga: VIDEO - Kiper Prancis Hampir Menelan Capung Sebelum Lakukan Penyelamatan Spektakuler)

Mikel juga mengungkapkan bahwa ia tidak bisa memberi tahu pelatih atau rekan setimnya, dan hanya teman-temannya yang paling dekat yang mengetahui kabar ini.

Mikel bermain selama 90 menit dalam laga melawan Argentina namun sayang skuatnya dikalahkan 2-1 oleh Lionel Messi cs.

Gol Marcos Rojo di menit-menit akhir mengubur asa Nigeria untuk melaju ke babak 16 besar.

Ayah Mikel diculik di bagian tenggara Nigeria saat ia bermaksud menghadiri pemakaman paman Mikel.

Para penculik menyamar sebagai petugas pengamanan jalan lalu menghentikan mobil yang berisi sopir dan ayah Mikel.

Mereka mengambil telepon genggam sang sopir lalu menelepon saudara laki-laki Mikel dan meminta tebusan sebesar 300 juta pounds atau sekitar 5 miliar rupiah.

Penculik juga mengancam sang ayah akan ditembak seketika jika keluarga Mikel melapor pada polisi.

(Baca Juga: Pelatih PSM Punya Rencana Beda soal Asnawi Mangkualam

Ayah Mikel dan sang sopir sempat dipukuli dan disiksa dalam penculikan yang berlangsung selama 7 hari tersebut.

"Ayah saya menangis ketika saya berbicara dengannya, dia merasa takut, dan saat itu uang yang mereka minta sama sekali bukan masalah yang saya pikirkan, saya hanya ingin melihat ayah saya dalam keadaan sehat dan berdoa agar tidak ada hal buruk yang terjadi padanya," ucap Mikel.

Usai tersingkir dari Piala Dunia 2018, Mikel segera terbang ke kampung halamannya dan membayar 21 ribu pounds atau sekitar 400 juta rupiah pada sang penculik.

Sang ayah pun dilepaskan beberapa hari kemudian dan berhasil diselamatkan oleh polisi.

Ini merupakan kali kedua sang ayah mengalami penculikan. Sebelumnya, ayah Mikel juga sempat diculik pada Agustus 2011.

Ia berhasil diselamatkan setelah diculik selama 10 hari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P